Kucing Susah Makan – “Mengatasi masalah kesehatan yang mendasari penurunan berat badannya, memilih makanan yang tepat dan mencari tahu berapa banyak yang harus diberi adalah cara untuk menambah berat badan pada kucing. Kucing dirangsang untuk makan dengan mencium bau makanannya. Menghangatkan makanan basah dapat membantu membuat makanan lebih beraroma.”
Pola Makan untuk Menambah Berat Badan Kucing Susah Makan
kucing muntah suara kucing cara mengobati kucing sakit kucing obesitas
kucing di rumahmu mengalami penurunan berat badan? Segera cari tahu penyebabnya. Terkadang kondisi psikologis seperti cemas, stres, atau depresi bisa menyebabkan penurunan berat badan pada kucing.
Kucing yang baru sembuh dari sakit juga dapat mengalami penurunan berat badan. Untuk itu kamu perlu menerapkan pola makan khusus untuk menambah berat badan kucing. Yuk, simak di sini pola makan seperti yang direkomendasikan!
Mengatur Frekuensi dan Menghangatkan Makanan
Cara yang bisa dilakukan untuk menjaga berat badan kucing, yaitu memerhatikan pola dan jenis makanan yang ia konsumsi. Mengatasi masalah kesehatan yang mendasari penurunan berat badannya, memilih makanan yang tepat dan mencari tahu berapa banyak yang harus diberikan adalah cara menambah berat badan kucing.
Berikut ini beberapa tips untuk membuat kucing makan dengan lahap dan menambah berat badan kucing dengan aman, yaitu:
1. Mengatur Porsi dan Durasi Makan Kucing Susah Makan
Perut kucing hanya seukuran bola pingpong. Jadi wajar jika kucing tidak dapat makan dengan banyak sekaligus. Jenis makanan seperti apa yang disukai kucing? Apakah kucingmu lebih suka makanan basah, makanan kering atau keduanya, cobalah memberi makan yang jadi favoritnya itu satu sendok makan setiap beberapa jam.
Porsi makanan kecil dan teratur jauh lebih baik ketimbang makanan dalam porsi besar. Frekuensi makan dalam jumlah kecil tapi sering juga sangat baik untuk mengurangi risiko kucing muntah setelah makan.
2. Menghangatkan Makanan Kucing
Kucing dirangsang untuk makan dengan mencium bau makanannya. Menghangatkan makanan basah dapat membantu membuat makanan lebih beraroma dan menarik bagi kucing.
Untuk menghangatkan makanan kucing, masukkan makanannya ke dalam mangkuk tahan microwave dan masukkan ke microwave selama beberapa detik. Suhu optimal untuk makanan kucing adalah mendekat suhu tubuhnya yaitu 38,5 derajat Celcius.
3. Tawarkan Camilan yang Tepat di Antara Waktu Makan
Camilan sehat di antara waktu makan dapat membantu menambah berat badan kucing. Cobalah memberi kucing camilan sehat berprotein tinggi yang disisipkan antara sela waktu makan.
4. Kurangi Kecemasan Kucing
Kucing yang tenang adalah kucing yang bahagia, dan kucing yang bahagia cenderung memiliki nafsu makan yang baik. Kucing adalah pemburu soliter dan pemakan soliter.
Artinya, kucing kesayanganmu lebih suka makan tanpa diganggu. Kucing akan makan lebih baik jika kamu membiarkannya menikmati makanannya sendiri.
5. Bicaralah dengan Dokter Hewan Tentang Suplemen Penambah Nafsu Makan untuk Kucing Susah Makan
Penurunan berat badan yang tidak disengaja adalah tanda nonspesifik yang dapat memiliki banyak penyebab. Jika kamu melihat kucing peliharaan mengalami kehilangan berat badan, kamu perlu menghubungi dokter hewan.
Melalui pemeriksaan ke dokter hewan, kamu bisa tahu pasti penyebab penurunan berat badan kucing. Kamu harus memiliki berat badan yang terdokumentasi dari kunjungan terakhir dan dapat mengkonfirmasi penurunan berat badan.
Berdasarkan pemeriksaan, kemungkinan dokter hewan akan merekomendasikan pemeriksaan tinja untuk memeriksa parasit usus, dan pemeriksaan darah untuk memeriksa petunjuk untuk mengetahui penyebab penurunan berat badan.
Parasit usus adalah penyebab penurunan berat badan kucing. Induk kucing yang sedang hamil dapat memberikan parasit pada anak kucingnya, dan si induk juga dapat menularkan parasit melalui ASI saat menyusui.
Kucing juga bisa mendapatkan parasit dari berburu dan memakan mangsanya, atau bahkan dengan berjalan melalui rumput dan kotoran yang terkontaminasi. Jika penyebabnya adalah parasit, obat cacing sederhana, yang diarahkan pada parasit yang sesuai, dapat mengembalikan berat badan kucing.
Yang Sebabkan Kucing Susah Makan
“Memeriksakan kucing ke dokter hewan adalah cara tercepat untuk mengetahui apakah ada alasan yang membuatnya tidak mau makan. Sebab, penyebab utama kucing tidak mau makan adalah hewan tersebut sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu. Salah satunya adalah gangguan pernapasan yang membuatnya tidak dapat mencium bau makanan, sehingga tidak nafsu makan.”
Hewan peliharaan seperti kucing yang tidak mau makan, tentu dapat menimbulkan kekhawatiran pada pemiliknya. Bila hal ini terjadi, kucing akan menggunakan cadangan lemak untuk dijadikan energi. Nah, cadangan lemak tersebut akan diproses pada hati menggunakan protein. Namun, hal tersebut fatal dampaknya bila terjadi secara terus-menerus.
Sebab, protein yang semakin menurun menyebabkan hati akan bekerja lebih keras. Alhasil, hati berlemak atau lipidosis hati akan timbul, sehingga memicu gagal hati. Maka dari itu, ketahuilah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab mengapa kucing tidak mau makan. Penasaran apa saja? Simak informasinya di sini!
Penyebab Kucing Tak Mau Makan
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan kucing enggan untuk makan, antara lain:
- Mengalami Gangguan Kesehatan Tertentu
Penurunan nafsu makan merupakan salah satu indikator utama bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuh kucing. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kucing yang sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu. Salah satunya adalah gangguan pernapasan yang membuat kucing tidak nafsu makan.
Pasalnya, gangguan pernapasan membuat kucing sesak napas dan terganggu penciumannya. Selain itu, sejumlah gangguan kesehatan serius lainnya juga dapat memicunya. Misalnya seperti, gangguan pencernaan, sakit gigi, gagal ginjal, adanya infeksi, pankreatitis, masalah usus, hingga kanker.
- Akibat Vaksinasi
Salah satu cara menjaga kesehatan kucing adalah melakukan vaksinasi. Namun, vaksinasi juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian kucing. Salah satu efeknya adalah kehilangan nafsu makan. Hal tersebut bisa jadi merupakan reaksi negatif kucing terhadap suntikan. Meski begitu, kehilangan nafsu makan akibat vaksinasi biasanya bersifat sementara dan ringan.
- Adanya Masalah Kesehatan Mental
Layaknya manusia, kucing adalah makhluk yang menjalani hidup berdasarkan kebiasaan. Nah, perubahan rutinitas, perpindahan ke tempat atau lingkungan asing, hingga perjalanan jauh dapat mengakibatkan hilangnya nafsu makan. Sebab, perubahan kebiasaan dapat memicu masalah kesehatan mental pada kucing. Misalnya seperti gangguan kecemasan hingga depresi. Perlu diketahui bahwa kucing membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyesuaikan diri dengan hal baru.
- Tidak Menyukai Makanan yang Diberikan
Dilansir dari The Spruce Pets, sebagian kucing dapat mengonsumsi makanan yang sama selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, lalu memutuskan untuk tidak memakannya lagi. Hal tersebut umumnya murni karena selera setiap kucing akan berbeda.
Di samping itu, kucing juga bisa sensitif terhadap bentuk dan tekstur tertentu dalam makanan. Beberapa kucing menyukai bentuk segitiga, bisa saja sebagian lainnya menyukai bentuk bulat. Sebagian kucing juga hanya akan mengonsumsi makanan kering yang renyah atau makanan basah kalengan.
Apa yang Perlu Dilakukan Kucing Susah Makan ?
Memeriksakan kucing ke dokter hewan adalah cara tercepat untuk mengetahui apakah ada alasan yang membuatnya tidak mau makan. Jika masalah kesehatan menjadi penyebabnya, dokter hewan mungkin akan melakukan beberapa hal untuk mengatasinya. Misalnya seperti perubahan jenis dan jadwal makanan, meresepkan obat-obatan stimulan nafsu makan, hingga merekomendasikan pemberian makanan cair dengan jarum suntik.
Bila gangguan kesehatan bukanlah penyebabnya, beberapa hal dapat dilakukan untuk mendorong kucing mau makan. Kamu mungkin dapat mencoba mengganti rasa dan bentuk makanannya, atau memberikan makanan kaleng seperti tuna atau ayam. Pasalnya, makanan kaleng dapat bertindak sebagai stimulan nafsu makan pada kucing tertentu. Namun, jangan memberikan makanan kaleng secara berlebihan karena dapat membahayakan kucing.
Nah, itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab mengapa kucing tidak mau makan. Mulai dari adanya gangguan kesehatan tertentu, adanya masalah psikologis akibat perubahan kebiasaan, hingga tidak menyukai makanan yang disajikan.
Oleh sebab itu, selalu perhatikanlah kebiasaan kucing saat mengonsumsi makanannya. Jangan sampai kucing tidak dapat memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan pada tubuhnya. Bila hal ini terjadi, tentu dapat memicu berbagai gangguan kesehatan yang fatal dampaknya.
Kucing Kucing Susah Makan, Apa yang Perlu Dilakukan?
“Kucing yang mogok makan tentunya membuat kamu bingung sekaligus khawatir. Ada banyak hal yang bisa membuat kucing mogok makan. Mulai dari penyakit, perubahan lingkungan atau perubahan jenis makanan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mengembalikan nafsu makan kucing.”
Saat memelihara kucing, kamu wajib memastikan kesehatan hewan peliharaan kamu. Salah satu caranya adalah memastikannya makan dengan baik. Ketika ia tiba-tiba tidak tertarik untuk makan, tentunya kamu pasti kebingungan dan khawatir akan kondisi kesehatannya.
Kucing yang tidak cukup makan harus mengandalkan cadangan lemak untuk kebutuhan energinya. Sebelum lemak yang disimpan dapat digunakan untuk bahan bakar, lemak tersebut harus diproses oleh hati.
Nah, langkah tersebut membutuhkan pasokan protein yang cukup. Ketika persediaan protein habis, berat badan kucing dapat menurun dengan cepat. Hal ini bisa menjadi kondisi berbahaya karena hati menjadi kewalahan untuk memproses semua lemak.
Situasi tersebut bisa menyebabkan kondisi berbahaya yang dikenal sebagai lipidosis hati, kondisi yang menyebabkan gagal hati. Untuk mencegah hal tersebut, berikut cara yang bisa kamu lakukan saat kucing tidak mau makan.
Kucing Mogok Makan? Lakukan Hal Ini
Hilangnya nafsu makan kucing seringkali disebabkan oleh penyakit tertentu. Ketika mogok makan kucing bukan disebabkan oleh penyakit, ada beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mendorong kucing makan. Kamu bisa memancing nafsu makannya dengan memberikan makanan kucing kaleng. Namun, tawarkan dalam porsi kecil terlebih dahulu. Menawarkannya dalam jumlah besar berisiko membuat kucing kekurangan atau kelebihan vitamin tertentu.
Selain makanan kalengan, kamu dapat memanaskan makanan atau mencampurkan minyak ikan, kaldu atau telur yang dimasak untuk menarik perhatian kucing. Jika kucing masih tidak mau makan, ambil makanannya dan berikan makanan segar di kemudian hari. Jika makanan dibiarkan mengeras dan menjadi basi, kucing mungkin belajar untuk menghindarinya di kemudian hari.
Saat kucing sudah terbiasa mengonsumsi makan makanan manusia, ubah makanannya secara perlahan dalam beberapa minggu dengan mencampurkan makanan favorit hewan peliharaan dengan makanan kucing. Seiring waktu, kamu harus memastikan kucing mau mengonsumsi makanan kucing saja.
Melansir dari Fetch by Web MD, banyak ahli merekomendasikan untuk mengubah jenis makan kucing dengan merek yang berbeda dua hingga empat kali setahun dengan menggunakan teknik yang sama.
Apabila kucing tidak mau makan dan menunjukkan gejala penyakit, segera bawa ke dokter hewan segera setelah kamu melihat perubahan dalam kebiasaan makan kucing. Semakin cepat penyakit diobati, dampak negatifnya pun bisa semakin minimal. Dokter umumnya akan mengubah jenis atau konsistensi makanan kucing.
Beberapa kucing mungkin tergoda untuk mengonsumsi makanan kaleng saat sakit. Dalam kasus yang lebih parah, dokter hewan mungkin meresepkan obat-obatan, atau merekomendasikan pemberian makanan cair dengan jarum suntik pada kucing. Dokter hewan juga dapat merekomendasikan pemasangan selang makanan untuk memastikan kucing mendapatkan nutrisi yang cukup.
Berbagai Penyebab Kucing Kucing Susah Makan
Ada berbagai kemungkinan yang bisa membuat kucing tidak mau makanan. Berikut beberapa faktor yang kerap membuat kucing tidak mau makan:
1. Mengidap Penyakit
Kehilangan nafsu makan adalah salah satu indikator utama bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuh kucing. Sejumlah penyakit yang bisa membuat kucing mogok makan di antaranya infeksi, gagal ginjal, pankreatitis, masalah usus, dan kanker. Namun, kucing yang mogok makan tidak selalu disebabkan oleh penyakit serius, sehingga kamu perlu membawanya ke dokter untuk mencari tahu akar penyebabnya.
2. Vaksin
Apakah kucing kehilangan nafsu makannya setelah mendapatkan vaksin? Jika demikian, alasan kucing tidak mau makan mungkin disebabkan oleh reaksi negatif dari suntikan. Meskipun vaksin sangat direkomendasikan untuk kucing, vaksin tetap dapat memberikan efek samping ringan pada beberapa kucing dan biasanya ini hanya bersifat sementara saja.
3. Lingkungan asing
Seperti orang pada umumnya, kucing termasuk makhluk yang punya kebiasaan. Perubahan kebiasaan atau rutinitas dapat bisa membuatnya kehilangan nafsu makan. Selain itu, beberapa kucing juga mudah mengalami mabuk perjalanan saat bepergian dengan mobil atau pesawat yang menurunkan nafsu makannya.
4. Masalah psikologis
Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami stres, kecemasan bahkan depresi yang dapat menurunkan nafsu makannya. Hal ini bisa dipicu oleh perubahan lingkungan seperti bertemu orang baru atau hewan lain yang dapat memengaruhi kondisi emosional kucing.
5. Makanan baru
Kucing membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan jenis makanan baru, sehingga perubahan pola makan baru-baru ini bisa menjadi penyebabnya.
Ketahui Porsi Makan yang Tepat untuk Diberikan pada Kucing Susah Makan
Kucing adalah hewan karnivora, artinya asupan daging adalah menu wajib dalam makanannya. Kucing tidak pernah menjadi vegetarian, karena ia mengandalkan protein sebagai sumber energi utama. Kucing membutuhkan tingkat protein yang lebih tinggi dalam makanannya dibandingkan anjing. Daging juga menyediakan tiga nutrisi yang dibutuhkan kucing, yaitu taurin, asam arakidonat, dan vitamin A.
Supaya kucing tetap sehat, kamu perlu memberi makan kucing dengan porsi makan dan nutrisi yang seimbang. Makanan kucing yang lengkap dan berkualitas baik harus diberikan dengan hati-hati agar mereka mendapatkan nutrisi seimbang yang dibutuhkan kucing. Selain itu, makanan juga harus enak dan diberikan dengan porsi makan yang tepat sesuai pertumbuhannya.
Porsi Makan untuk Kucing Susah Makan
Jika kamu bertanya-tanya, seberapa banyak porsi makan yang harus diberikan ke kucing? Pertama-tama kamu harus mengetahui ras, aktivitas, dan gaya hidupnya. Cara terbaik memulai mengatur porsi makan kucing yaitu mengikuti pedoman pada kemasan makanan kucing.
Perlu diketahui bahwa pedoman dan jumlah makanan yang dibutuhkan kucing bisa saja bervariasi, tergantung pada ukuran kucing dan tingkat aktivitasnya. Maka itu, kamu perlu mengetahui berat badan kucing secara teratur. Berat badan digunakan sebagai dasar untuk menyesuaikan porsi makan yang kamu berikan pada kucing.
Porsi makan juga bisa disesuaikan berdasarkan tahap kehidupan kucing, dengan apa yang mereka butuhkan pada berbagai usia dan tahap perkembangan. Selain energi, kucing membutuhkan tingkat protein, vitamin, mineral, dan lemak dalam makanannya sesuai dengan usianya. Tahapan hidup kucing yaitu:
- Anak kucing: 0-12 bulan.
- Kucing dewasa: 1 – 7 tahun.
- Kucing senior: Lebih dari 7 tahun.
- Kucing geriatri: Di atas 11 tahun.
Pola Makan Anak Kucing
Anak kucing mulai makan makanan pada sejak usia tiga minggu. Makanan pertamanya harus lembut dan mudah dicerna. Makanan kering harus direndam dalam air atau susu anak kucing (ingatlah untuk tidak memberikan susu sapi kepada anak kucing karena bisa mengganggu kesehatan perutnya).
Makanan ini harus diberikan dalam jumlah kecil, karena induknya masih memberi makan anak-anaknya. Perut anak kucing juga masih kecil, tapi sekitar delapan minggu anak kucing akan makan lima kali per hari dalam porsi kecil.
Pola Makan Kucing Susah Makan Dewasa
Banyak kucing dewasa yang suka makan sepanjang hari dan enggan dibatasi. Kucing dewasa makan antara 8 hingga 16 kali sehari jika diberi kesempatan. Jika kamu membiarkan kucing untuk “merumput” atau ngemil dan makan terus-terusan, sebaiknya tinggalkan makanan kering untuk dimakan sewaktu ia ingin makan.
Pertimbangkan untuk menentukan porsi atau jatah makan kucing di awal hari, dengan begitu kamu tidak tergoda untuk memberi makan yang berlebihan. Kebanyakan kucing mengetahui seberapa banyak mereka perlu makan, tapi ada juga kucing yang menyukai makanan mereka dan akan terus meminta makan lebih banyak.
Pola Makan Kucing Senior
Semakin tua kucing, maka pola makannya perlu diubah untuk memenuhi kebutuhannya yang lebih dewasa. Kamu perlu memperhatikan tingkat aktivitas kucing yang mulai melambat.
Meskipun kebutuhan energi kucing geriatri tidak berkurang banyak, namun tubuh mereka lebih sulit untuk mencerna protein dan lemak. Selain itu, kucing yang lebih tua biasanya memiliki masalah gigi, entah itu gigi ompong ataupun sakit mulut karena penyakit gigi. Dengan menyesuaikan porsi makan kucing senior, akan membuatnya lebih mudah untuk mencerna makanan dan tetap sehat.
Apakah Kucing Boleh Memakan Daging Mentah?
Banyak orang yang bertanya bolehkah kucing untuk makan daging mentah, sebab dianggap jenis makanan tersebut sudah tepat untuk diberikan. Kebanyakan orang percaya jika kucing pada dasarnya adalah hewan liar yang mendapatkan makanan dengan berburu, lalu didomestikasi. Namun, apakah dengan begitu kucing diperbolehkan untuk makan daging mentah? Ketahui jawabannya di sini!
Boleh atau Tidaknya Kucing Makan Daging Mentah Kucing Susah Makan
Pemberian makanan mentah pada kucing kerap menjadi topik yang kontroversial disebabkan adanya kemungkinan risiko kesehatan yang nyata pada hewan peliharaan. Tidak sedikit orang yang memberikan daging mentah termasuk juga jeroan dan tulang. Memang tujuannya baik untuk menjaga nutrisi pada hewan peliharaan sehingga tubuhnya tetap sehat. Namun, penilaian terhadap dampak buruknya juga perlu dilakukan.
Pemberian daging mentah memang kerap dilakukan untuk memenuhi pola makan raw meat-based diet. Hal ini bertujuan untuk memberikan makanan yang mirip dengan diet dari kucing liar. Namun, tentu saja ada perbedaan yang signifikan antara kucing liar dengan kucing rumahan pada tubuhnya. Sebelum memberikan kucing makan daging mentah, ketahui beberapa dampak buruk yang dapat terjadi:
1. Parasit dan Bakteri
Salah satu dampak buruk dari memberi kucing daging mentah adalah tercemar parasit dan bakteri lalu masuk ke dalam tubuh hewan peliharaan. Setelah itu, mungkin saja kucing menularkannya ke manusia dan melepaskan bakteri di dalam rumah. Pemberian makanan buatan rumahan dapat menimbulkan masalah lebih besar karena sumber dagingnya belum tentu aman. Saat dikonsumsi manusia, daging sudah dimasak sehingga tidak menimbulkan dampak buruk.
Selain itu, jika ingin memberikan daging mentah, cobalah untuk pilih yang sudah berada di dalam kaleng untuk meminimalisir risiko dari penyakit. Bahan makanan yang dijual luas sudah mematuhi syarat dan ketentuan yang ada sehingga terjaga kebersihannya. Jika tetap ingin mengolah makanan sendiri, selalu pastikan daging yang diberikan benar-benar bersih dan simpan dalam freezer untuk menghindari kontaminasi parasit atau bakteri.
2. Kekurangan Nutrisi
Kucing yang makan daging mentah buatan sendiri cenderung tidak memiliki nutrisi yang lengkap dan seimbang. Hal ini dapat terjadi akibat bahan dasar yang tidak konsisten, sehingga meningkatkan risiko kekurangan nutrisi. Maka dari itu, diet menggunakan daging mentah pada kucing lebih baik dilakukan dengan saran dari ahli. Ada baiknya untuk memilih makanan kucing yang komersial karena sudah diformulasikan sesuai dengan gizi yang harus dipenuhi dan sesuai standar keamanan.
3. Bahaya Konsumsi Tulang
Potongan tulang kecil yang terdapat dalam daging mentah saat dikonsumsi kucing dapat menyebabkan bahaya saat tersangkut di saluran pencernaan. Tulang juga bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Selain itu, tulang yang sudah dimasak juga dapat berbahaya karena bisa pecah setelah tertelan, sehingga menimbulkan dampak buruk secara internal. Maka dari itu, ada baiknya berdiskusi dengan dokter tentang bolehkah kucing makan daging mentah.
Sekarang kamu tahu apa saja dampak buruk yang dapat timbul apabila kucing makan daging mentah. Pastikan untuk memberikan yang terbaik pada hewan peliharaan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Setiap pemilik hewan peliharaan pasti ingin kucingnya panjang umur dan sehat selalu tanpa adanya gangguan berbahaya yang terjadi.
Kapan Waktu yang Tepat Memberi Makan Anak Kucing Susah Makan?
Tidak jauh berbeda dengan bayi manusia, anak kucing yang baru lahir juga membutuhkan perawatan khusus. Kucing yang baru lahir membutuhkan ASI eksklusif dari induknya. Selain itu, dengan perawatan yang tepat, anak kucing dapat tumbuh sehat di masa perkembangannya.
Namun, kadang kamu mungkin menemukan bayi kucing terlantar tanpa ada induknya. Jika sudah begini, kamu mungkin tidak tega membiarkannya dan memilih untuk mengadopsinya dan merawatnya sendiri di rumah. Untuk kamu yang baru saja menemukan anak kucing dan memutuskan mengadopsinya atau untuk kamu pemilik kucing yang kucingnya baru saja melahirkan, ada beberapa hal-hal yang perlu kamu ketahui mengenai cara memberikan makan anak kucing berikut!
Pastikan Dahulu Anak Kucing Mendapat ASI
Sama dengan bayi, anak kucing yang baru lahir akan membutuhkan ASI dari induknya. Setidaknya ASI perlu diberikan hingga usianya menginjak 4–5 minggu. Namun, untuk anak kucing yang tak ada induknya, kamu perlu mencoba untuk menemukan kucing induk menyusui. Kamu juga bisa berdiskusi dengan dokter hewan dan shelter setempat untuk mengetahui apakah ada induk kucing yang menyusui yang mungkin dapat merawat anak kucing tersebut.
Ingat, ASI adalah yang terbaik untuk setiap bayi mamalia, dan sebelum mencoba memberi susu botol pada anak kucing dengan formula tambahan, disarankan untuk mencari kucing menyusui yang dapat menggantikan peran induknya. Meskipun kamu menemukan kucing yang dapat merawat anak kucing yang masih kecil, ia mungkin tidak akan menerima anak kucing tersebut.
Jika kamu cukup beruntung menemukan induk angkat, cobalah untuk menyamarkan bau anak kucing baru tersebut. Coba belai anak kucing induk angkatnya, lalu belai anak kucing yang bukan anaknya. Ini akan membantu memindahkan aroma induknya ke anak kucing yang baru lahir. Induk kucing lebih cenderung menolak anak kucing jika baunya sama sekali tidak dikenal, jadi dengan “menyamarkan” aroma anak kucing, induk yang baru ini kemungkinan bisa menerimanya.
Namun, jika kamu tidak menemukan induk kucing, berikan susu khusus anak kucing. Jangan berikan susu sapi karena ini bisa memiliki efek jangka pendek dan panjang, termasuk diare, dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan masalah kesehatan jangka panjang karena pertumbuhan yang buruk. Kamu juga bisa berdiskusi dengan dokter hewan mengenai susu kucing yang mungkin ia sarankan dan cara memberikannya kepada anak kucing adopsi.
Setelah 4 hingga 5 minggu diberikan susu, kamu baru bisa memberi makan anak kucing jenis makanan kering atau makanan basah khusus. Awal perkenalan pada makanan, anak kucing bisa diberikan pakan basah yang bertekstur lembut. Setelah tahap tersebut selesai, kamu bisa memberinya pakan kering yang dicampur dengan air. Setelah terbiasa dengan tekstur tersebut, kamu bisa memberikannya pakan kering.
Waktu Tepat Memberi Makan Anak Kucing
Anak kucing akan tumbuh 15 kali lebih cepat dibandingkan bayi manusia. Ukuran perutnya pun hanya sebesar ibu jari saja, sehingga kamu tidak boleh memberinya makan terlalu banyak. Sebaiknya berikan makan secara berkala, sesuai dengan kebutuhan. Berkaitan dengan hal tersebut, kamu bisa melihat berapa usia anak kucing sebelum memberi makan. Berikut adalah takaran makanan anak kucing sesuai dengan usianya:
- Usia 6–12 minggu, sebaiknya beri makan sebanyak 4 kali sehari.
- Usia 12 minggu ke atas, sebaiknya beri makan sebanyak 3 kali sehari.
- Usia 6 bulan, sebaiknya beri makan sebanyak 2 kali sehari.
Saat memberikan makan, perhatikan juga jam makannya, karena telat memberi makan anak kucing akan membahayakan kesehatannya. Jika kamu makan dan kucing tergoda untuk memakan makananmu, sebaiknya jangan berikan sembarangan makanan. Kamu cukup memberikan makan khusus kucing di waktu yang tepat, agar terpenuhi semua nutrisinya.
Jangan lupa juga untuk memperhatikan kebutuhan air minumnya. Sediakan selalu air minum di sekitarnya, agar ia tidak minum sembarangan. Anak kucing memiliki telinga dan hidung yang sangat peka, sehingga ia cepat menangkap bau yang mengganggu. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa anak kucing lebih senang minum dari genangan air dibandingkan dengan air yang telah disediakan.
Jika nutrisi kucing terpenuhi dengan baik, bulunya akan lebih mengkilap, matanya berbinar, serta ototnya menjadi lebih lentur. Jika kamu memberikan pakan kucing dengan kualitas yang baik, maka setiap perkembangan hidupnya akan terlihat jelas perbedaannya.
Apa yang Menyebabkan Kucing Mogok Makan?
Apakah kucing peliharaanmu pernah mengalami mogok makan? Terkadang sulit membedakan apakah kucing yang mogok makan karena sedang pilih-pilih makanan atau karena ada masalah kesehatan. Perubahan kebiasaan kucing tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri.
Sebagai penyayang kucing, kamu sebaiknya tidak mengabaikan tindakan kucing yang mogok makan. Penyebabnya harus dicari tahu agar dapat dipelajari bagaimana mengatasi dan mengembalikan minat makan kucing. Jika kucing yang mogok makan dibiarkan begitu saja, maka ia akan kehilangan nutrisi yang dibutuhkannya.
Penyebab Kucing Mogok Makan
Ketika kucing peliharaan mogok makan, ia biasanya mencoba memberitahukan bahwa ada sesuatu yang salah dengan kondisinya. Entah ada yang salah dengan makanannya ataupun pada kondisi kesehatan tubuhnya. Agar tidak bingung, berikut ini penyebab umum kucing mogok makan:
- Tidak Suka pada Makanannya
Kucing adalah hewan yang memiliki kebiasaan dan biasanya menolak perubahan, terutama pada jadwal makan dan menu makanannya. Jika kamu baru saja mengganti menu makanan kucing, mungkin saja dia berusaha menolak rasa makanan baru dengan cara mogok makan.
Namun, kucing adalah hewan yang suka makan, jadi meskipun dia tidak suka dengan makanan barunya, pada akhirnya dia tetap akan memakannya. Jika faktor menu makanan adalah penyebabnya, kamu hanya perlu menunggu sampai dia mau mencoba makanan baru. Jika ia tetap mogok makan lebih dari sehari karena makanan baru, maka sebaiknya cari kemungkinan penyebab lainnya.
- Kucing Merasa Lingkungannya Tidak Nyaman
Kucing cukup keras kepala saat dia tidak senang dengan lingkungannya. Hal ini dapat ditunjukkannya dengan cara mogok makan. Jika ini adalah penyebabnya, maka jangan khawatir. Kucing peliharaan kamu akan menyesuaikan diri secara perlahan.
Perubahan lingkungan yang membuat kucing tidak nyaman yaitu seperti pindah ke rumah baru, ada hewan peliharaan baru, atau ada bayi baru. Hal ini memengaruhi kebiasaan makan kucing.
- Sedang Sakit
Masalah pencernaan, seperti sembelit, radang usus besar, membuat stres kucing. Penyakit tersebut menyebabkan kucing kehilangan nafsu makan, perut bergas, muntah, dan diare. Penyakit umum lainnya yang dapat memengaruhi nafsu makan kucing termasuk penyakit ginjal dan masalah gigi.
Masalah mulut seperti penyakit gigi, tumor mulut, infeksi atau cedera, membuat kucing sulit mengunyah dan tidak nyaman. Kondisi ini membuat kucing pun mogok makan. Untuk itu, pastikan kamu melakukan pemeriksaan gigi rutin pada dokter hewan.
Cara Mengembalikan Nafsu Makan Kucing
Jika kucing sengaja mogok makan, cobalah tawarkan beberapa pilihan jenis makanan kering atau basah. Tawarkan makanan yang baunya lebih kuat dan kurangi camilannya. Ketika mencoba makanan baru, lakukan secara bertahap agar ia menyesuaikan diri dengan rasa dan tekstur baru. Perhatikan baik-baik yang ia makan, karena tidak semua bahan makanan kucing dibuat sama.
Perlu diketahui, jangan pernah memaksakan makanan pada kucing. Memaksa kucing makan atau menelan justru memicu kucing memiliki pandangan negatif pada makanannya. Hal ini mengakibatkan kucing semakin menghindari mangkuk makanan.
Selain mempertimbangkan makanan kucing, pertimbangkan juga tempat atau lingkungan ia makan. Kucing bisa saja pilih-pilih tempat makan. Lingkungan yang bising dan ramai, tempat makanan yang kotor, atau ada kotak kotoran di dekatnya dapat menghilangkan minat makan kucing. Perubahan kecil membuat kucing stres, sehingga buatlah area makannya senyaman mungkin agar nafsu makannya kembali.
Ini Bahayanya Kucing Suka Makan Tikus
Mungkin sudah menjadi sifat alamiah kucing yang suka berburu tikus dan sering membawa pulang tikus tangkapannya. Terkadang kucing memakan tikus, di sisi lain ia hanya meninggalkan tikus sebagai “hadiah” untuk majikannya. Perilaku kucing yang suka makan tikus tikus ini memang meresahkan. Namun, kucing tetap melakukannya meski sudah diberi makanan kucing.
Perlu diketahui, hewan pengerat seperti tikus bisa menimbulkan risiko bagi kucing peliharaan. Sebenarnya kucing sering berburuk hanya untuk kesenangan belaka. Karena naluri bertahan hidup kucing tetap ada, penting bagi kucing untuk menyalurkan energi tersebut. Sebagai pemilik kucing, kamu perlu mewaspadai bahayanya kucing yang suka makan tikus. Apa saja?
1. Toksoplasmosis
Kucing bisa terinfeksi protozoa Toxoplasma gondii dengan menjadikan tikus sebagai makanan kucing. Hewan pengerat seperti tikus bisa saja membawa kista toksoplasmosis yang berkembang di ototnya. Pada kucing dengan imunitas yang kuat, parasit hidup di sel usus, biasanya menyebabkan sedikit kerusakan pada sistem tubuh.
Parasit dewasa menghasilkan ookista yang keluar melalui kotoran kucing. Ookista ini akan menjadi infektif dan menyebabkan kerusakan di berbagai organ jika tertelan oleh kucing dengan sistem kekebalan yang lemah.
2. Cacing Usus/Cacing Gelang dari Tikus
Kucing bisa terinfeksi cacing gelang dengan memakan tikus yang terinfeksi larva cacing gelang. Cacing gelang adalah cacing parasit usus yang umum ditemukan pada anjing dan kucing muda.
Cacing ini memakan isi usus dan bersaing untuk mendapatkan nutrisi yang biasanya dimakan kucing. Cacing gelang memiliki panjang sekitar 8-12 cm dan bentuknya seperti spageti.
3. Keracunan Sekunder
Ada risiko keracunan sekunder jika kucing memakan tikus. Tingkat toksisitas yang akan dialami kucing peliharaan tergantung pada waktu, jumlah dan jenis racun yang dikonsumsi tikus dan jumlah tikus yang dimakan kucing peliharaan.
4. Wabah Bakteri pada Kucing
Beberapa tikus membawa wabah, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Wabah ini sering ditularkan oleh kutu, tapi kucing bisa terinfeksi saat memakan daging hewan yang terinfeksi (biasanya tikus).
Kucing yang terinfeksi Yersinia pestis bisa mengalami kelesuan, depresi, kehilangan nafsu makan, muntah, diare, batuk, nyeri otot, dan demam. Kucing bisa mengalami pembesaran kelenjar getah bening, lesi di mulut, dan penurunan berat badan.
5. Leptospirosis
Beberapa hewan pengerat seperti tikus membawa bakteri yang disebut Leptospira. Meskipun leptospirosis jarang terjadi pada kucing, manusia cukup rentan terhadap penyakit ini.
Kucing mungkin saja menangkap tikus yang terinfeksi, yang membuat kamu dan hewan peliharaan lainnya terkena penyakit tersebut. Leptospirosis menyebabkan gejala seperti flu dan dapat menyebabkan penyakit hati pada kucing, anjing, dan manusia.
Bagaimana Cara Melindungi Kucing dari Bahaya yang Dibawa Tikus?
Jika kamu melihat kucing peliharaan sedang membawa tikus mati atau hidup, maka tidak perlu khawatir. Langkah pertama yang harus dilakukan, yaitu menyingkirkan tikus tersebut untuk mencegah kucing memakannya.
Setelah terpapar tikus, penting untuk mengawasi kucing dengan cermat selama beberapa hari. Jika kucing peliharaan sering menangkap tikus, kamu perlu lebih rutin mengunjungi dokter hewan untuk menyaring penyakit dan parasit.
Semua kucing harus menjalani pencegahan kutu sepanjang tahun. Namun, lebih penting lagi jika kucing diketahui sering menangkap tikus. Hindari penggunaan rodentisida di sekitar rumah. Hal ini mampu mengurangi risiko terkena racun tikus.
Salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan untuk meminimalkan paparan adalah dengan menjaga kucing selalu di dalam ruangan. Mungkin tikus bisa masuk ke rumah kamu, tapi di luar rumah pasti lebih banyak. Kucing Susah Makan
SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE
Post A Comment:
0 comments: