Kucing Sehat dan Gemuk – “Tak sedikit kucing yang kesulitan menaikkan berat badannya. Beberapa cara agar kucing cepat gemuk antara lain menemukan makanan kesukaannya, memberikan porsi yang sesuai dan memastikan makanan kucing bergizi seimbang.”
Cara yang Bisa Dilakukan agar Kucing Cepat Gemuk
bahaya cakaran kucing kucing yang paling menggemaskan kucing peliharaan sakit flu kucing
Ketika dokter hewan berbicara tentang berat badan kucing , dokter biasanya lebih berfokus pada kucing yang obesitas. Obesitas memang menjadi masalah kesehatan yang kerap dialami kucing. Namun, sebenarnya tak sedikit pula kucing yang berjuang untuk menaikkan berat badannya.
Sama seperti menurunkan berat badan, menambah berat badan juga bisa menjadi masalah rumit bagi kucing. Ini bukan hanya tentang mengubah porsi makanan. Namun, para pemilik kucing juga harus mencari tahu hal-hal apa saja yang menjadi penyebab turunnya berat badan kucing. Setelah menemukan penyebabnya, pemilik kucing dan dokter dapat menentukan rencana tindakan yang untuk membantu kucing menaikkan berat badannya di angka yang normal.
Cara Menaikkan Berat Badan Kucing
Umumnya, kucing yang mengalami penurunan berat badan atau kesulitan menaikkan berat badan disebabkan karena penyakit tertentu. Setelah dokter mengobati penyakit yang mendasarinya, pemilik dan dokter bisa memulai rencana diet yang tepat. Dokter hewan kemungkinan akan memberi saran khusus untuk kucing berdasarkan usia dan kebutuhan medisnya.
Untuk kucing yang sakit, kembali ke berat badan yang sehat lebih dari sekadar menambah kalori. Diet untuk kondisi tertentu biasanya berfokus untuk memberikan makronutrien dan mikronutrien yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menambah berat badan sambil mengatasi masalah terkait penyakit yang diidap oleh kucing. Melansir dari Pet MD, berikut beberapa langkah yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:
1. Temukan jenis makanan yang sesuai yang disukai kucing
Langkah pertama yang paling penting adalah menemukan makanan yang disukai kucing, tapi bukan jangan yang bisa memperburuk kondisi yang telah ada. Bukan hal yang aneh jika kucing memiliki preferensi yang kuat untuk rasa, jenis (kalengan/kering), atau bahkan tekstur makanan tertentu. Jadi, pastikan kamu mencari tahu makanan seperti apa yang disukai oleh kucing untuk membuatnya makan dengan baik.
2. Pastikan makanan sesuai kebutuhan gizinya
Kucing adalah hewan karnivora. Artinya, kucing perlu mendapatkan nutrisi penting untuk kesehatannya dari produk hewani. Mangsa alami kucing, seperti tikus kecil, diperkirakan mengandung sekitar 55 persen protein, 45 persen lemak, dan 1-2 persen karbohidrat berdasarkan bahan kering.
Meskipun nutrisi makro dari mangsa hanya mengandung 1-2 persen karbohidrat, kebanyakan kucing dapat menggunakan hingga 40 persen dari makanannya dalam bentuk karbohidrat sebagai sumber energi yang baik. Secara umum, makanan kering mengandung lebih banyak karbohidrat daripada makanan basah.
3. Tentukan porsi yang tepat untuk kucing
Setelah menemukan makanan yang sesuai dengan kebutuhan kucing, selanjutnya kamu harus menentukan ukuran porsi yang tepat. Untuk mencapai berat badan yang sehat secara bertahap, kamu perlu menilai kebutuhan metabolisme istirahat kucing dan menambah jumlah kalori menjadi 20 persen lebih banyak. Tak usah pusing, dokter hewan pasti akan membantu dalam menentukan porsi makan yang tepat untuk kucing kesayangan kamu.
4. Beri makan sedikit tapi sering
Perut kucing hanya seukuran bola pingpong. Jadi wajar jika kucing tidak akan makan banyak sekaligus. Cobalah untuk memberinya satu sendok makan setiap beberapa jam. Kamu bisa memberinya makanan basah atau kering sesuai dengan preferensi kucing. Hindari memberi makanan besar sekaligus karena berisiko membuat kucing muntah setelah makan.
5. Panaskan makanan basah kucing
Umumnya, kucing terangsang untuk makan dengan mencium bau makanannya. Memanaskan makanan basah adalah salah satu tips yang bisa kamu coba. Pemanasan dapat membuat makanan lebih beraroma dan menarik bagi kucing. Untuk memanaskan makanan kucing, masukkan makanannya ke dalam mangkuk tahan microwave dan masukkan ke microwave selama beberapa detik.
6. Tawarkan camilan di antara waktu makan
Camilan sehat di antara waktu makan dapat membantu menambah berat badan kucing . Tawarkan kucing dengan beberapa snack kesukaannya di antara waktu makan. Berikan snack dengan porsi secukupnya. Terlalu banyak snack justru bisa membuat kucing tidak mau makan di waktu makan selanjutnya.
7. Jangan ganggu proses makannya
Kucing yang tenang adalah kucing yang bahagia, dan kucing yang bahagia cenderung memiliki nafsu makan yang baik. Kucing adalah pemburu soliter dan pemakan soliter. Itu berarti mereka lebih suka makan tanpa diganggu.
8. Obat penambah nafsu makan
Biasanya dokter hewan menyediakan suplemen untuk membantu merangsang nafsu makan kucing. Jadi saat berkunjung ke dokter hewan jangan lupa menanyakan apakah kucing perlu mendapatkan suplemen atau vitamin penambah nafsu makan atau tidak. Di samping itu, dokter mungkin saja memberikan obat cacing. Pasalnya, kucing yang berat badannya tak kunjung naik, bisa saja disebabkan oleh cacingan.
Tips Perawatan yang Efektif agar Kucing Sehat dan Gemuk
“Membuat kucing gemuk dan sehat dengan bulu yang terawat tanpa rontok pasti menjadi semua impian para penggemar kucing. Sayangnya, tidak sedikit pemilik yang salah dalam melakukan perawatan sehingga kucing justru menjadi gemuk yang tidak sehat.”
Siapa sih yang tidak ingin punya kucing yang gemuk, sehat, dengan bulu yang halus dan bebas rontok? Supaya bisa mendapatkan hal itu, tentu kamu harus rutin melakukan perawatan pada hewan lucu satu ini. Jangan asal memberi makan karena kucing justru akan menjadi gemuk secara tidak sehat. Terlebih jika kamu tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuhnya. Bisa-bisa kucing justru mengalami obesitas.
Tips Merawat Kucing agar Sehat dan Gemuk
Supaya kucing kesayangan memiliki kehidupan yang baik, sangat penting untuk memulainya dengan melakukan perawatan yang benar. Pun, perawatan ini harus menjadi kebiasaan sehari-hari. Apa saja? Berikut ini beberapa di antaranya:
- Rutin Menyikat Bulunya
Menyikat atau menyisir bulu kucing setiap hari akan mengurangi bola bulu yang dapat berkembang di saluran pencernaan. Pasalnya, kucing menghabiskan begitu banyak waktu untuk merawat dirinya sendiri, termasuk menjilati bulunya sehingga tak banyak yang menyadari bahwa menyisir bulunya bisa membantu mencegah terjadinya bola bulu pada kucing. Lakukan di waktu yang tepat, ya, sehingga hal ini bisa jadi satu kebiasaan yang dimengerti oleh kucing. Misalnya, kamu rutin menyikat bulunya sebelum memberikan makan, sehingga kucing tahu bahwa setelahnya ia akan diberi makanan lezat.
- Hindari Memberikan Pakan Kering Terlalu Banyak
Tidak seperti anjing, kucing tidak bisa menjadi vegetarian, bahkan untuk waktu yang singkat. Hewan satu ini mengandalkan daging sebagai menu makanan utama. Jadi, sebaiknya hindari memberikan pakan kering terlalu banyak pada kucing. Pasalnya, memberi kucing diet makanan kering secara eksklusif dapat berarti mereka mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, sehingga bisa berakibat buruk bagi kucing.
Kamu perlu tahu bahwa kucing tidak boleh diberikan asupan karbohidrat dalam jumlah berlebih karena meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan menjadi gemuk akibat terlalu banyak makanan kering. Jadi, pertimbangkan untuk menambahkan asupan protein dalam diet kucingmu, ya!
- Perhatikan Kebutuhan Cairannya
Kucing tidak memiliki dorongan haus yang sama seperti anjing. Namun, tidak banyak pula pemilik kucing yang tahu bahwa hewan ini memenuhi sebagian besar kebutuhan air dari makanan. Sesuatu yang biasanya dimakan kucing di alam liar, seperti tikus mengandung sekitar 70 persen air, sementara itu pakan kaleng memiliki kandungan 78 persen air. Sayangnya, pakan kering rata-rata hanya mengandung 5 hingga 10 persen air.
Jadi, selain menyediakan pakan yang tepat, kamu juga perlu memberikan kucing akses ke air segar setiap saat. Jika kucing terlalu banyak mengonsumsi pakan kering, kamu akan melihatnya minum lebih banyak. Kucing yang lebih tua dan kucing yang sedang menyusui bisa lebih rentan mengalami dehidrasi daripada yang lain, jadi perhatikan mereka dengan hati-hati untuk gejala, seperti mata cekung, lesu, dan terengah-engah.
Jika kamu mendapati adanya gejala tersebut pada kucingmu, segera tanyakan bagaimana penanganannya pada dokter hewan. Tak perlu panik,
- Sediakan Litter Box
Supaya kucing tidak sembarang membuang kotoran, kamu juga harus menyediakan tempat buang air atau litter box. Lebih baik lagi jika kamu menyediakan lebih dari satu tempat. Misalnya, kamu punya dua kucing, siapkan tiga boks pasir untuk mereka. Pastikan kamu meletakkannya pada tempat yang mudah dilihat ya, dan sebaiknya hindari menggunakan kotak pasir yang dilengkapi penutup karena kucing tidak akan mau memakainya.
- Sempatkan untuk Melatih Kucing
Tidak ingin sofa baru menjadi sasaran cakar kucing? Ajari kucing untuk menggunakan tiang garukan sehingga mereka tidak merusak perabotan dengan kukunya yang tajam. Letakkan tiang garukan di tengah ruangan, dan biasakan kucing untuk menggunakannya setiap kali mereka berniat menajamkan cakar pada sofa, karpet, atau perabotan rumah lainnya.
Nah, itu tadi beberapa tips perawatan yang bisa kamu coba supaya kucing jadi lebih gemuk tetapi tetap sehat. Jangan lupa selalu mandikan kucingmu, ya! Jangan abai dengan kebersihannya karena berpengaruh terhadap kebersihan diri kamu juga.
SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE
Post A Comment:
0 comments: