Kucing Diare “Diare bukan hanya terjadi pada manusia, tetapi juga hewan seperti kucing. Diare yang terjadi pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa hal dan umumnya akibat sesuatu yang dimakannya. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan asupan makanan yang diberikan.”
Penyebab Diare pada Kucing Peliharaan
adopsi kucing memandikan kucing usia dan dampaknya virus kucing bulu kucing
Sebagai pemilik kucing, kamu perlu melihat sesekali ke pasirnya untuk memperhatikan kotoran yang dikeluarkannya. Dengan cara ini, kamu bisa tahu jika kucing tetap sehat atau mengalami masalah terkait pencernaannya. Hal ini dapat kamu nilai jika kotoran yang dikeluarkannya encer, mungkin saja kucing mengalami mencret.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab mencret pada kucing. Maka dari itu, kamu perlu tahu beberapa penyebabnya agar dapat menentukan pengobatan yang terbaik, atau memberitahu dokter tentang cara penanganan yang paling ampuh. Untuk mengetahui segala penyebabnya, baca ulasan artikel berikut ini!
Segala Penyebab Diare pada Kucing
Biasanya, kucing akan buang air besar 1-2 kali per hari dan berbentuk padat serta lembap. Jika tidak seperti itu, bisa jadi menjadi tanda jika kucing terserang penyakit. Saat kucing mengalami mencret , tinjanya dapat berbentuk lunak atau bahkan cair. Jika terjadi hanya satu kali, mungkin karena ada perubahan makanan atau pola diet yang salah. Namun, jika terjadi terlalu sering, penting untuk berdiskusi dengan dokter hewan.
Lalu, apa saja sih penyebab diare yang perlu diketahui? Nah, berikut beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya:
1. Parasit
Beberapa jenis parasit yang menyerang usus, seperti cacing gelang, cacing tambang, atau cacing pita dapat menyebabkan mencret pada kucing. Meski kucing selalu di dalam ruangan, parasit bisa saja tersisa di dalam tubuhnya sejak kecil atau terinfeksi oleh bahan yang terkontaminasi. Jika kucing terbiasa di luar rumah, ia mungkin terpapar melalui kontak dengan telur parasit di lingkungannya atau memakan satwa liar.
Anak kucing juga dapat mengalami infeksi cacing, gejala parasit pada usus yang paling umum, saat menyusui dari induknya. Jika kondisi ini terjadi pada anak kucing, segeralah bawa dirinya ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan medis. Perawatan diare pada anak kucing mungkin tidak mencegah infeksi berulang, dan kucing dewasa juga dapat mengalami infeksi secara terus-menerus jika dibiarkan.
2. Infeksi
mencret pada kucing juga dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Meski begitu, gangguan ini lebih sering terjadi pada kucing yang lebih muda. Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan makanan dan lingkungannya, terutama jika kucing yang kamu miliki masih anakan.
3. Pola Makan
Terkadang, pola makan yang berubah atau tidak biasa dapat menjadi penyebab diare pada kucing. Hal ini bisa terjadi saat kamu memberikan makanan yang tidak biasa dikonsumsi atau kucing makan sembarangan, seperti rumput. Oleh sebab itu, kamu perlu memperhatikan makanan yang diberikan, dan awasi dirinya ketika ke luar rumah agar tidak makan sembarangan.
4. Keracunan
Tanaman yang ada di sekitar kita juga bisa menyebabkan mencret pada kucing. Tanaman lidah mertua dan lidah buaya misalnya, bisa menyebabkan diare dan muntah jika tertelan oleh kucing. Pastikan kucing kesayangan kamu tidak bermain dengan tanaman-tanaman ini ya!”
Nah, itulah beberapa penyebab dari diare pada kucing yang perlu kamu ketahui. Jika dirasa kucing mengalami masalah pencernaan ini selama beberapa hari, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Dengan begitu, masalah yang terjadi lebih cepat selesai dan kucing kembali sehat.
Ciri-Ciri Kucing yang Mengalami Diare
“Diare termasuk salah satu masalah yang rentan terjadi pada kucing . Masalah ini dapat diketahui dengan melihat kotoran yang dikeluarkannya. Namun, apa saja sih ciri kucing diare yang perlu diketahui sehingga dapat segera dilakukan tindakan? Setiap pemilik kucing perlu mengetahuinya!”
Gangguan pencernaan bukan hanya bisa terjadi pada manusia, tetapi juga pada hewan, termasuk juga kucing. Masalah pencernaan seperti diare memang mudah terjadi pada hewan yang biasanya disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Sebagai pemilik kucing, penting untuk tahu beberapa ciri kucing diare agar masalah ini dapat segera diatasi. Ketahui selengkapnya di sini!
Berbagai Ciri Kucing Diare yang Perlu Diketahui
Diare adalah masalah yang tidak jarang terjadi pada kucing dan ada banyak alasan hal ini bisa terjadi pada hewan berbulu ini. Masalah ini dapat terjadi dalam waktu yang sebentar, tetapi bisa juga untuk waktu yang lama. Gangguan diare bisa terjadi dalam hitungan hari, minggu, dan bahkan bulan, hingga terjadi secara rutin dalam kurun waktu tertentu.
Masalah pencernaan ini yang berlangsung selama 24 hingga 48 jam mungkin saja tidak menimbulkan masalah yang besar, kecuali terjadi pada anak kucing atau kucing yang sudah tua. Namun, jika terjadi dalam waktu yang lama, dehidrasi bisa terjadi dan menimbulkan gangguan yang berbahaya.
Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa ciri kucing alami diare yang perlu diketahui. Untuk mengetahui ciri-cirinya, penting untuk memperhatikan kualitas tinja pada hewan peliharaan agar dapat memastikan diagnosisnya. Meski begitu, ada dua kategori gangguan diare yang bisa terjadi pada kucing berdasarkan saluran usus yang terganggu, antara lain:
1. Diare Akibat Gangguan Usus Kecil
Gangguan diare pada kucing yang terjadi pada kucing ini terjadi pada saluran usus kecil. Ada beberapa ciri yang dapat terjadi saat diare terjadi, yaitu:
- Kotoran yang dihasilkan dalam jumlah besar.
- Kotoran biasanya berair.
- Frekuensi buang air besar mungkin meningkat atau bisa juga tidak.
- Terkadang, gangguan ini diikuti dengan muntah dan penurunan berat badan yang signifikan.
Ada beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab diare pada usus kecil pada kucing, seperti virus, parasit, kanker, hipertiroidisme, dan penyakit radang usus.
2. Diare Akibat Gangguan Usus Besar
Saat diare terjadi pada gangguan usus besar, ada beberapa gejala yang dapat terlihat, yaitu:
- Volume kotoran yang dihasilkan sedikit.
- Biasanya konsistensi dari kotoran yang dihasilkan kurang padat.
- Adanya peningkatan frekuensi pada buang air besar disertai dengan mengejan.
- Seringnya mengandung lendir.
Meski begitu, diare yang disebabkan gangguan pada usus besar biasanya tidak menyebabkan muntah atau penurunan berat badan yang signifikan layaknya yang terjadi pada usus kecil.
Nah, ada beberapa penyakit pada usus besar yang dapat menyebabkan diare, antara lain stres kolitis, parasit usus, dan megakolon.
Selain itu, salah satu ciri kucing diare yang bisa terjadi adalah ditemukannya darah dalam tinja. Nah, masalah ini dapat menjadi beberapa bentuk, seperti:
- Darah yang dicerna dari lambung atau usus kecil menyebabkan tinja berwarna hitam dan membuat kotoran lembek. Hal ini bisa menjadi masalah tersendiri karena tinja yang dihasilkan menjadi lebih sering berwarna gelap.
- Adanya campuran darah segar yang bercampur pada tinja atau melapisi tinja biasanya menunjukkan masalah terkait usus besar.
Sekarang kamu tahu beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui saat kucing alami diare. Ada baiknya untuk segera memastikannya pada dokter hewan jika masalah ini tidak kunjung usai dalam waktu beberapa hari. Jangan biarkan terjadi dalam waktu yang lama mengingat dampak buruk dan bahkan komplikasi yang dapat dialami hewan peliharaan kamu.
Cara Menangani Kucing Kesayangan yang Terkena Diare
Diare termasuk masalah kesehatan yang jarang terjadi pada kucing. Namun, jika ini terjadi pada kucing peliharaan kamu, tandanya ia sedang mengalami masalah kesehatan pada pencernaannya. Apabila diare terbilang singkat, kamu tidak perlu khawatir karena biasanya ini terjadi akibat adanya zat pemicu dalam makanan atau minumannya.
Sebagian besar kucing domestik mengalami diare karena diberikan susu yang seharusnya dikonsumsi oleh manusia. Jadi, jika kamu mendapati kucingmu suka minum susu, sebaiknya berikan susu yang memang dibuat untuk kucing. Harganya mungkin sedikit mahal, tetapi setidaknya tidak membuat kucingmu mengalami diare.
Bagaimana Mengetahui Bahwa Kucing Mengalami Diare?
Kotor pada buli bagian belakang, terlebih pada area yang dekat dengan anus pada kucing ras berbulu panjang sering dikaitkan dengan kondisi mencret . Meski begitu, kamu juga perlu tahu bahwa perubahan pola makan bisa menjadi penyebab perubahan pada feses kucing.
Apabila kamu mendapati kucingmu buang air besar lebih sering dan konsistensinya cair atau sedikit cair selama dua hari bahkan lebih, segera tanyakan pada dokter hewan bagaimana penanganannya.
Diare sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan kondisi klinis yang menandakan adanya masalah pencernaan pada tubuh. Virus, parasit dan bakteri bisa menjadi penyebab paling umum, intoleransi makanan dan alergi pun bisa menjadi pemicu terjadinya diare.
Penanganan Diare pada Kucing
Segera setelah mengetahui bahwa kucing kamu mengalami mencret , berikan penanganan segera agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius. Beberapa penanganan rumahan yang bisa kamu coba di antaranya:
- Ganti Pakan dengan Perlahan
Nyatanya pergantian pakan baru dengan tiba-tiba justru merupakan penyebab diare yang sering tidak diketahui pemilik. Terkadang justru ketika diare kucing akan dipuasakan sementara atau pemberian hanya makanan basah. Biasanya nafsu makan juga berkurang.
Untuk memberikan pakan baru, harus dimulai dengan memberi makanan dengan 1/3 sebagian pakan baru dan 2/3 sisanya lagi pakan baru, selama 1-2 hari. Kemudian semakin meningkat jumlah pakan baru selama beberapa hari kemudian. Baru bisa diberikan sepenuhnya pakan yang baru. Tidak kalah pentingnya adalah air karena kucing biasanya susah minum air dan diare bisa menyebabkan dehidrasi.
- Pakan yang Mudah Dicerna
Beberapa jenis diare pada kucing biasanya membaik dengan pemberian pakan rendah serat karena lebih mudah dicerna. Ini juga berlaku pada kucing yang tidak sering diare tetapi buang air besar dengan feses yang terbilang banyak. Carilah pakan dengan kadar serat kasar sekitar 3 persen atau dibuat khusus untuk kucing dengan perut sensitif.
- Berikan Minum dan Larutan Elektrolit
Tidak berbeda dengan manusia, kucing yang mengalami diare perlu mendapatkan asupan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Kamu bisa memberikan air biasa atau pertimbangkan memberikan kaldu ayam atau sapi sebagai pengganti cairan tubuhnya.
Pertimbangan lainnya adalah memberikan makanan basah. Makanan basah memang memiliki kandungan air lebih banyak dan terkadang lebih disukai kucing ketika sedang merasa kurang sehat. Jika memang diperlukan, kamu bisa menambahkan satu atau dua sendok air putih atau kaldu dalam pakannya.
- Pertimbangkan Probiotik
Saluran usus kucing juga perlu bakteri yang sehat untuk membuat pencernaannya kembali normal. Terkadang, ketika terjadi gangguan pada saluran ususnya, diare tetap akan berlanjut meski penyebabnya telah ditangani. Pemberian suplemen probiotik bisa membantu mengembalikan populasi bakteri baik pada saluran usus kucing. Jangan lupa, pilih produk yang memang dibuat khusus kucing, ya. Sebelum memberikannya, kamu harus tanya dokter hewan lebih dulu.
- Berikan Obat Antidiare
Sebagian besar obat antidiare tidak boleh diberikan pada kucing tanpa anjuran dari dokter hewan. Jadi, jika kamu ingin mengatasi diare pada kucing dengan obat, pastikan kamu sudah mendapatkan resep dosis dari dokter.
Selalu amati perubahan yang terjadi pada kucingmu. Jadi, adanya gejala yang tidak biasa bisa segera mendapatkan penanganan.
Penyebab Diare pada Anak Kucing
“Seperti halnya bayi, anak kucing juga sangat sensitif terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba, baik perubahan lingkungan maupun pakan yang diberikan. Bahkan, mereka pun sangat rentan terhadap alergi makanan. Faktor tersebut memicu terjadinya mencret pada anak kucing.”
Saat diare pada anak kucing terjadi, pakan tidak pernah menjadi satu-satunya penyebabnya. Banyak sekali hal lain yang turut memicu diare pada kucing-kucing yang masih kecil, terlebih dengan saluran pencernaan mereka yang masih berkembang dan sangat sensitif terhadap berbagai perubahan yang terjadi secara mendadak.
Berbagai Penyebab Diare pada Anak Kucing
Ketika anak kucing mengalami mencret , kamu harus memahami bahwa hal tersebut bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius dan perlu mendapatkan penanganan segera. Meski begitu, diare yang terjadi pada anak kucing biasanya bisa ditangani. Kamu hanya perlu mengetahui apa saja penyebabnya sehingga bisa mencegah diare terjadi.
- Susu Sapi
Tak banyak pemilik kucing yang mengetahui bahwa anak kucing tidak bisa mencerna susu sapi. Pasalnya, mereka mengira anak kucing membutuhkan susu. Memang benar, tetapi bukan susu sapi, melainkan susu langsung dari induknya. Sebaiknya, berikan susu khusus kucing yang dicampur dengan makanan anak kucing. Memasuki usia enam minggu, seharusnya anak kucing sudah bisa diberikan pakan kering atau basah.
- Perubahan Pakan atau Diet
Ketika berencana mengadopsi anak kucing, ada baiknya tanyakan dahulu bagaimana kebiasaan makan mereka. Guna menghindari terjadinya masalah pencernaan, kamu bisa memberikan pakan yang sesuai dengan kebiasaan mereka atau secara bertahap mengenalkan pakan kucing baru selama beberapa hari.
Cara mengenalkannya, yaitu berikan sedikit lebih banyak makanan baru dengan makanan lama setiap kamu memberi makan anak kucing.
- Alergi Makanan
Alergi makanan, makan berlebihan, atau mengonsumsi makanan yang tidak dapat dimakan juga menyebabkan diare pada anak kucing. Benda, seperti tulang, kain, atau kotoran kucing dapat membuat penyumbatan usus jika tertelan. Sementara itu, pola makan yang buruk adalah salah satu alasan paling umum anak kucing mengalami diare, meski ada kemungkinan penyebab lain juga.
- Parasit
Parasit seperti cacing gelang dan cacing pita dapat mengganggu pencernaan anak kucing, bahkan menghambat pertumbuhannya. Anak kucing harus diberikan obat cacing pada usia dua minggu dan sekali lagi dengan interval dua minggu sampai usia mereka mencapai 12 minggu. Setelah itu, anak kucing harus diberi obat antiparasit bulanan yang diresepkan oleh dokter hewan. Perawatan pencegahan ini membantu mengendalikan parasit usus dan kutu yang menyebabkan cacing pita.
- Infeksi
Infeksi juga bisa mengakibatkan mencret pada anak kucing. Infeksi bakteri yang umum termasuk Salmonella dan Campylobacter. Tak hanya itu, anak kucing juga dapat tertular virus, seperti feline immunodeficiency virus, panleukopenia, feline leukemia virus, dan rotavirus
- Stres
Kondisi perubahan lingkungan pun memicu anak kucing mengalami stres yang berujung pada mencret . Pindah ke rumah baru, mendapatkan teman serumah baru (hewan atau manusia), dan faktor lingkungan lainnya dapat menyebabkan diare pada anak kucing.
Nah, itu tadi beberapa penyebab mencret pada anak kucing. Selain mengetahui penyebabnya, kamu juga perlu mengenali apa saja gejalanya, termasuk adanya darah pada kotorannya, kehilangan nafsu makan, lesu, dehidrasi, tubuhnya demam, dan kotorannya mengeluarkan lendir, cair, serta berbau sangat tidak sedap. Jika itu terjadi pada anak kucing milikmu, segera lakukan pengobatan, ya!
SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE
Post A Comment:
0 comments: