Kucing Sakit – Kucing yang sakit biasanya akan menunjukkan perubahan dalam penampilan secara keseluruhan. Mulai dari perubahan pada semangat, perilaku, penampilan bulu, jumlah kotoran, nafsu makan, penggunaan kotak pasir, pernapasan, atau kotoran dari mata atau hidung.
Ketahui Tanda-Tanda Kucing Peliharaan Mengalami Sakit
anak kucing kucing mengeong kucing tidur hairball pada kucing
Secara umum, setiap perubahan yang tiba-tiba harusnya menjadi pengingat bahwa kucing peliharaan membutuhkan perhatian khusus. Kucing yang sedang sakit posisi duduknya akan membungkuk, tidak mengangkat kepalanya dengan benar, memiringkan, atau mungkin menggoyangkan ekornya berbeda dari biasanya.
Cek Kondisi Turgor Kulitnya
Terkadang perubahan kucing tidak begitu signifikan, sehingga membuatmu tidak menyadari kalau kucingmu sedang sakit. Dehidrasi adalah masalah umum pada kucing yang sakit. Untuk mengetahui apakah kucing mengalami dehidrasi, lakukan pengecekan turgor kulitnya dengan pegang lembut kulit di dekat tulang belikatnya, tarik ke atas menjauh dari tubuhnya, lalu lepaskan.
Kulit harusnya segera kembali ke tempatnya. Kulit yang tidak kembali ke posisi semula tempatnya (turgor kulit), biasanya menunjukkan dehidrasi. Kucing yang mengidap penyakit kronis dapat mengalami penurunan berat badan yang lambat dan tidak kentara yang hanya terlihat saat kamu mengusap sepanjang tulang rusuk dan tulang belakangnya.
Kehilangan Berat Badan
Kucing yang tiba-tiba kehilangan berat badan, terutama jika sebelumnya kelebihan berat badan, biasanya mengidap penyakit metabolik seperti diabetes atau hipertiroidisme. Kucing yang sakit biasanya menjadi penyendiri dan mungkin senang bersembunyi.
Jadi Lebih Rewel
Beberapa kucing menjadi lebih lengket atau menuntut perhatian, sementara yang lain menjadi sangat rewel. Biasanya, kucing yang sakit memiliki tingkat energi yang lebih rendah. Satu-satunya hal yang mungkin bisa kamu lihat dari kucingmu adalah dia lebih banyak tidur, jarang bermain, dan gelisah.
Pada beberapa kondisi, terutama hipertiroidisme, tingkat energi mungkin terlihat meningkat hingga mencapai titik hiperaktif. Kucing dengan hipertiroidisme sering gelisah di malam hari dan mungkin tiba-tiba mulai mengeong panjang.
Sulit Beraktivitas
Kucing dengan artritis atau masalah sendi lainnya mungkin mengalami kesulitan bergerak dan tidak lagi melompat ke atas furnitur atau meja, atau mungkin mengubah cara mereka melompat. Jika kucing tiba-tiba tidak dapat menggunakan kaki belakangnya, ia harus segera diperiksa oleh dokter hewan.
Berhenti Merawat Diri
Kucing yang sedang sakit juga punya kecenderungan untuk berhenti merawat diri. Ini bisa ditunjukkan dengan bulu yang berantakan atau berminyak, bulu kusut, atau gumpalan rambut yang terurai. Kamu juga bisa melihat perbedaan pada kilau bulu atau peningkatan jumlah ketombe.
Kucing yang merawat dirinya sendiri secara berlebihan juga bisa menandakan gangguan kesehatan. Perawatan berlebihan mungkin merupakan reaksi terhadap masalah kulit seperti alergi, parasit seperti kutu, tungau atau kurap, nyeri seperti yang disebabkan oleh artritis atau masalah kandung kemih, atau respons terhadap stres.
Kucing yang mengalami kondisi ini akan terlalu sering merapikan seluruh bagian tubuhnya, atau mungkin menjilati dirinya sendiri di satu area hingga timbul bintik-bintik botak dan kulit di bawahnya mengalami merah ruam.
Perubahan nafsu makan juga menjadi tanda kalau kucing sedang sakit. Kucing yang sakit mungkin akan makan lebih sedikit atau makan lebih banyak atau mungkin memiliki lebih banyak. Kucing dengan penyakit gigi mungkin tampak pilih-pilih tentang makanannya. Kucing yang memiliki beberapa penyakit metabolik seperti hipertiroidisme atau diabetes melitus mungkin memiliki nafsu makan yang tinggi dan rasa haus yang meningkat. Kucing dengan masalah hati atau ginjal sering kali kehilangan nafsu makan, tetapi biasanya rasa hausnya meningkat.
Jenis dan Gejala Sakit Mata Pada Kucing Peliharaan
“Sakit mata dapat terjadi pada manusia dan hewan, termasuk juga kucing. Ada banyak jenis sakit mata pada kucing yang bisa terjadi dan beberapa dapat menyebabkan kebutaan. Untuk itu, kamu harus tahu tentang semua jenis gangguan pada mata ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.”
Kucing termasuk salah satu hewan yang rentan untuk terkena penyakit. Ada banyak jenis gangguan yang dapat terjadi, mulai dari kulit, telinga, dan mata. Terkadang mungkin kamu melihat mata kucing mengeluarkan cairan tanpa alasan yang jelas. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa jenis sakit mata pada kucing disertai dengan gejalanya di sini!
Jenis dan Gejala Sakit Mata pada Kucing
Kamu mungkin menemukan kucing terus mengedipkan mata dan menjadi lebih sering untuk menggosok bagian penglihatannya. Bahkan, kamu mungkin melihat matanya memerah dan mengeluarkan air hingga sulit untuk dibuka. Sebagai pemilik kucing, penting untuk mengetahui segala jenis sakit mata pada kucing disertai dengan gejalanya agar tidak salah melakukan pengobatan.
Meski tidak seberisiko anjing, gangguan mata yang terjadi pada kucing seringnya bersifat kronis. Ada beberapa jenis gangguan mata yang rentan terjadi pada kucing. Nah, berikut beberapa jenis sakit mata pada kucing:
1. Konjungtivitis
Gangguan yang disebut juga dengan mata merah muda ini terjadi saat selaput lendir yang melapisi bagian luar bola mata, dan bagian dalam kelopak mata mengalami peradangan. Layaknya gangguan konjungtivitis pada manusia, kondisi ini sangat menular yang penyebarannya hanya terjadi di antara kucing .
Lalu, apa saja gejala yang perlu kamu ketahui?
Gejala yang paling jelas dari sakit mata pada kucing ini adalah mata berair. Masalah ini dapat disertai dengan kotoran mata yang mungkin jernih atau berwarna abu-abu, kuning, dan bahkan hijau. Bagian dalam mata mungkin terlihat bengkak atau memerah. Gangguan ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata. Gejala lainnya yang dapat terjadi adalah penyakit saluran pernapasan atas, seperti bersin atau mengeluarkan cairan dari hidung.
2. Infeksi Mata
Infeksi juga dapat terjadi sebagai salah satu sakit mata pada kucing. Gangguan ini memang termasuk penyakit yang umum terjadi pada hewan peliharaan kamu ini. Masalah ini kerap terjadi akibat dari infeksi saluran pernapasan atas yang menyebar ke mata. Infeksi yang terjadi dapat menular atau tidak tergantung dari segala penyebabnya.
Ada berbagai gejala yang dapat timbul saat kucing mengalami infeksi mata. Contohnya, kucing kerap menggosok dan menyipitkan mata. Gejala ini dapat disertai dengan mata yang kemerahan dan bengkak, keluarnya cairan pada mata. Kucing yang mengalaminya juga dapat mengalami bersin-bersin dan keluarnya cairan dari hidung.
3. Glaukoma
Glaukoma juga termasuk salah satu sakit mata pada kucing. Kondisi ini terjadi akibat adanya tekanan pada mata yang disebabkan oleh penumpukan cairan yang berlebihan. Glaukoma adalah kondisi serius yang harus ditangani secepat mungkin untuk mencegah kebutaan atau cacat permanen. Untuk mencegah hal ini, kamu perlu tahu beberapa gejalanya agar masalah dapat dengan cepat teratasi.
Kucing yang mengalami glaukoma umumnya dapat menunjukkan tanda-tanda rasa sakit yang signifikan. Misalnya kerap menggosok mata, menjauh dari pemiliknya, hingga terus mengeong. Di samping itu, mata kucing juga bisa terlihat keruh, berair, atau memerah. Jika sudah parah, bola mata akan terlihat seperti membengkak.
Nah, itulah beberapa sakit mata pada kucing yang perlu kamu ketahui sebagai pemilik kucing. Saat kamu melihat kucing mengalami beberapa gejala dari gangguan pada mata ini, segeralah temui dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begitu, segala dampak buruk yang mungkin terjadi dapat dihindari.
Tanda-Tanda Awal Kucing Munchkin Sakit
“Kucing Munchkin menjadi terkenal di abad ini karena bentuk tubuhnya yang mungil dan imut, sehingga banyak orang yang menginginkannya. Padahal, kucing Munchkin terbilang rentan untuk sakit karena kelainan genetik. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda awal saat hewan ini sakit.”
Kucing memang hewan yang sangat lucu dan menggemaskan untuk dipelihara. Hewan berbulu ini kerap menjadi teman di rumah dan bahkan telah dianggap menjadi bagian dari keluarga. Ada banyak Jenis Kucing yang menjadi favorit, salah satunya adalah Munchkin. Kucing dengan kaki pendek ini bahkan banyak dipilih karena bentuk tubuhnya yang imut.
Perlu diketahui, kaki pendeknya ini terjadi akibat mutasi genetik yang tentunya membuat kontroversial di kalangan pecinta kucing. Selain itu, Munchkin juga rentan sakit karena masalah genetik tersebut. Ada beberapa tanda-tanda awal saat hewan berbulu ini sakit. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!
Gejala Awal saat Kucing Munchkin Sakit
Munchkin adalah ras kucing yang memiliki kaki pendek akibat adanya mutasi genetik pada tubuhnya. Memang, kucing dapat dilahirkan secara alami dengan mutasi genetik yang menyebabkan kaki pendek, atau dwarfisme, tetapi beberapa orang sengaja membiakkannya. Hal ini disebabkan banyak orang yang menganggap jika Jenis Kucing ini terlihat imut dan menggemaskan.
Beberapa lembaga hewan menganggap jika praktik pembiakkan hewan dengan karakterisik yang tidak normal bukan hal yang baik. Pasalnya, mutasi genetik yang terjadi pada Munchkin dapat membuat dirinya rentan mengalami masalah kesehatan. Sebagian besar masalah yang terjadi berhubungan dengan kelainan bentuk tulang, tetapi bisa juga yang lainnya.
Nah, berikut beberapa masalah kesehatan yang rentan untuk dialami kucing Munchkin:
- Lordosis.
- Masalah mobilitas.
- Pectus excavatum.
Semua masalah tersebut dapat menimbulkan beberapa tanda awal saat terjadi yang membuat kamu sebagai pemiliknya dapat mendiagnosisnya dengan cepat. Dengan begitu, mungkin saja tindakan cepat dapat dilakukan sehingga tidak terjadi masalah yang berarti. Namun perlu dipahami jika kucing Munchkin memang terlahir dengan “kelainan”, sehingga rentan terserang banyak penyakit.
Nah, berikut adalah tanda-tanda awal saat kucing Munchkin mengidap sakit tersebut:
1. Lordosis
Gangguan ini terjadi akibat kondisi tulang belakang yang langka akibat otot-otot di tulang belakang juga tumbuh dengan pendek. Hal ini membuat tulang belakang masuk ke dalam tubuh. Masalah ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik, seperti halnya kaki yang memendek pada kucing Munchkin. Pertanda yang terlihat saat Munchkin sakit ini adalah postur tulang belakangnya yang tidak normal.
2. Masalah Mobilitas
Kucing Munchkin juga berisiko tinggi untuk mengalami masalah mobilitas. Sakit pada kucing Munchkin ini terjadi ketika tulang rawan aus lebih cepat, sehingga sendi menjadi bengkak dan nyeri yang menimbulkan kesulitan dalam bergerak.
Tanda-tanda awal yang dapat terlihat saat masalah ini terjadi adalah perubahan gaya hidup dan perilaku kucing. Biasanya, kucing tidak memiliki keinginan untuk melompat dari ketinggian, sering tidur, jarang berinteraksi, dan sulit untuk naik-turun tangga. Jika Munchkin kamu sakit seperti ini, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan.
3. Pectus Excavatum
kucing Munchkin juga rentan alami pectus excavatum, gangguan yang terjadi pada tulang dada saat alami deformasi yang menyebabkan penyempitan horizontal pada dada. Hal ini menyebabkan bagian tengah dada terlihat datar atau cekung, bukan cembung layaknya kucing normal. Pertanda lainnya yang dapat terlihat saat kucing alami gangguan ini adalah sulit bernapas, penurunan berat badan, nafsu makan yang buruk, batuk, hingga muntah.
Nah, itulah beberapa gangguan yang rentan terjadi pada kucing Munchkin dan beberapa tanda-tanda awal yang timbul saat hewan ini sakit. Jika kamu sudah memutuskan untuk memelihara Jenis Kucing ini, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan rutin. Saat gejalanya terlihat, tindakan medis dini dapat dilakukan agar kucing tetap sehat.
Tanda Kucing Peliharaan Sakit Harus ke Dokter Hewan
“Kucing peliharaan sakit sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan medis. Ada beberapa gejala yang bisa muncul sebagai tanda kucing sakit, seperti gangguan pernapasan, lemas dan lesu, serta kehilangan nafsu makan.“
Saat kucing peliharaan sakit, penanganan medis mungkin perlu diberikan segera agar kondisinya tidak memburuk. Biasanya, akan muncul sejumlah gejala yang bisa menjadi tanda awal dan harus diwaspadai. Semakin cepat dibawa ke dokter hewan, risiko munculnya kondisi berbahaya dan komplikasi penyakit bisa dihindari.
Umumnya, kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki tingkah lucu, ceria, serta senang bermain. Itulah yang menjadi alasan mengapa hewan berbulu ini menjadi salah satu hewan peliharaan favorit. Perubahan sikap dan keaktifan hewan ini bisa menjadi tanda kucing peliharaan sakit. Lantas, kapan harus membawanya ke dokter hewan?
Tanda Kucing Peliharaan Sakit yang Harus Diwaspadai
Saat kucing peliharaan sakit, pertolongan medis yang diberikan oleh dokter hewan sangat dibutuhkan. Maka dari itu, pastikan untuk selalu memantau kondisi kesehatan kucing dan gejala yang ditunjukkan. Ada beberapa perubahan yang bisa menjadi tanda kucing peliharaan sakit dan harus segera dibawa ke klinik hewan, di antaranya:
- Gangguan Pernapasan
Salah satu gejala utama yang harus diwaspadai adalah perubahan pada cara kucing peliharaan bernapas. Jika hewan peliharaan ini mengalami kesulitan bernapas, bisa jadi itu adalah tanda ada gangguan pada organ jantung atau paru-paru yang menyebabkan kadar oksigen rendah. Segera bawa kucing peliharaan ke dokter hewan jika mengalami gejala:
- Bernapas dengan mulut terbuka,
- Napas terlalu cepat atau terlalu lambat,
- Napas pendek dan sulit,
- Mengi, batuk, atau muntah saat bernapas.
- Lemas dan Lesu
Jika kucing peliharaan menunjukkan cara bergerak yang aneh, bersikap lesu dan lemas atau sering bersembunyi dalam waktu lama, itu bisa menjadi tanda ada sesuatu yang salah. Tanda lain yang harus diwaspadai adalah ketika hewan peliharaan tidak bereaksi terhadap rangsangan dan terlihat sering mengantuk.
- Kehilangan Nafsu Makan
Kehilangan nafsu makan juga bisa menjadi tanda kucing peliharaan sakit, terutama jika sebelumnya kucing memiliki nafsu makan tinggi. Selain itu, warna mata dan gusi kucing juga akan terlihat pucat. Jika itu yang terjadi, sebaiknya segera bawa ke klinik hewan terdekat.
- Gangguan Buang Air
Gangguan buang air kecil maupun buang air besar juga harus diwaspadai. Kondisi ini bahkan bisa menjadi tanda gangguan kesehatan serius dan mengancam jiwa yang harus segera ditangani. Waspadai jika kucing peliharaan menunjukkan gejala mengejan dan kesakitan saat buang air kecil, jarang atau tidak pernah buang air, serta muntah dan diare dalam jangka panjang. Kondisi ini harus segera ditangani karena bisa memicu dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh.
Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
Mendapati kucing peliharaan sakit memang bisa membuat panik dan patah hati. Namun, sebaiknya hindari perasaan panik. Sebaliknya, hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah tetap tenang dan hubungi tenaga ahli. Selain itu, pastikan juga untuk selalu menjaga kondisi kucing tetap hangat dan jangan terlalu banyak bergerak.
Perhatikan setiap perubahan yang ditunjukkan oleh kucing, catat jika diperlukan. Hal ini nantinya akan membantu dokter hewan saat melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan untuk menangani kucing peliharaan yang sakit.
SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE
Tanda Kucing Kesayangan Harus Dibawa ke Klinik
“Membawa kucing peliharaan ke klinik secara rutin perlu dilakukan. Namun, ada beberapa kondisi kucing peliharaan yang perlu segera dibawa ke klinik hewan, tanpa harus menunggu jadwal berikutnya. Contohnya saja ketika kucing terlihat gelisah, buang kotoran dengan tidak normal, perubahan nafsu makan drastis, hingga setelah mengalami trauma.”
Pemeriksan rutin untuk kucing peliharaan perlu dilakukan. Dengan begitu kucing mendapatkan vaksinasi dan gejala awal penyakit dapat diketahui. Namun, ada kalanya kucing menunjukkan gejala atau keluhan tertentu yang mungkin terbilang mengkhawatirkan. Nah, di saat inilah kamu juga perlu membawa dirinya ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Lantas, apa saja sih gejala atau keluhan pada kucing peliharaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus?
- Terlihat Gelisah
Kucing biasanya terlihat santai dan biasa-biasa saja. Namun, jika kamu melihat kucing tiba-tiba tampak dalam kesulitan, maka khawatir ada perasaan yang wajar. Kucing melolong, menangis, bersembunyi, dan tidak bertindak seperti biasanya, menjadi pertanda mungkin adalah masalah serius pada kesehatannya.
- Perubahan Perilaku BAB dan BAK yang Tidak Normal
Perubahan perilaku BAB dan BAK dapat menunjukkan masalah kesehatan yang serius. Obstruksi urine adalah suatu kondisi yang menghalangi kucing buang air kecil dan bisa berakibat fatal tanpa pengobatan. Jika kucing kesayanganmu tiba-tiba menunjukkan gejala berikut, sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan :
- Buang air kecil di luar kotak kotorannya.
- Mengejan dan menangis sambil mengeluarkan sedikit urine
- Mulai merawat area genital secara berlebihan.
- Muntah Berulang
Muntah terkadang bisa menunjukkan gejala serius pada kucing. Apalagi jika muntah berulang kali dan disertai dengan berhenti makan, minum, dan buang air kecil. Segeralah bawa kucing kesayanganmu ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Kucing Terlihat Kelelahan Luar Biasa
Banyak kucing secara alami memiliki energi normal, tapi jika kucing tiba-tiba menjadi tidak berdaya dan tidak banyak bergerak, bisa jadi ada masalah kesehatan yang serius. Perhatikan jika kucing tampak tidak antusias pada hal yang biasanya dia senangi, atau bahkan tidur di tempat yang tidak biasa.
- Perubahan Nafsu Makan Secara Tiba-tiba
Kucing memiliki reputasi sebagai hewan yang doyan makan. Hal ini normal untuk kucing peliharaan. Jika nafsu makannya berubah secara tiba-tiba, dengan menunjukkan selera makan yang lebih atau kurang seperti biasanya, mungkin saja dia memiliki masalah kesehatan.
- Menyeret Kaki Belakang
Tromboemboli aorta adalah komplikasi yang dapat berkembang pada kucing dengan penyakit jantung. Pada kondisi ini, darah yang membeku terbawa aliran darah melalui aorta dan tersangkut di lokasi yang jauh dari jantung. Jika bekuan darah tersebut tersangkut di daerah di kaki belakang, hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan kesulitan berjalan pada kucing.
- Batuk atau Gangguan Pernapasan Lainnya
Setiap perubahan pada sistem pernapasan kucing, seperti suara, batuk, hingga peningkatan dalam jumlah napas, harus diperhatikan secara serius. Masalah pernapasan bisa menjadi gejala tumor, parasit, gangguan pernapasan, atau paparan racun.
- Keluar Cairan dari Mata atau Hidung
Keluarnya cairan dari mata atau hidung, terutama disertai dengan sesak napas atau bersin, bisa menjadi tanda infeksi pernapasan. Infeksi ini dapat berkembang dengan cepat jika tidak segera ditangani.
- Setelah Trauma atau Berkelahi dengan Kucing Lain
Jika kucing ditabrak mobil, berkelahi dengan hewan lain, atau peristiwa traumatis lainnya, segera bawa kucing ke dokter hewan. Bahkan, meskipun kucing tampak baik-baik saja. Bisa saja ada luka yang tersembunyi di dalam tubuh.
Ini Kondisi Kucing yang Perlu Pertolongan Pertama
Tidak ada yang lebih menakutkan daripada saat hewan peliharaan tidak sehat atau terluka. Pada saat itu, sering kali kamu jadi panik karena tidak tahu harus berbuat apa. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari hal-hal yang perlu dilakukan saat kucing kesayangan sedang terluka atau sakit dan membutuhkan segera pertolongan pertama.
Pada dasarnya, kucing memiliki jiwa penjelajah, mereka gemar memanjat pohon atau berkeliaran untuk menyelidiki wilayah kucing lain. Sayangnya, kecintaan pada petualangan ini terkadang dapat membuat mereka dalam masalah. Berikut beberapa hal yang perlu kamu pahami saat hendak memberikan pertolongan pertama pada kucing.
Ketahui saat Kucing Sedang Kesakitan
Kucing adalah makhluk yang sangat tertutup dan karena itu kadang kamu tidak selalu tahu apakah mereka kesakitan, jadi mungkin sulit untuk mengetahui kapan mereka membutuhkan pertolongan pertama. Meskipun sangat bergantung pada penyakit atau cedera tertentu, ada beberapa gejala penyakit pada kucing yang paling umum yang akan mereka tunjukkan sebagai berikut:
- Bersembunyi, seperti di tempat gelap.
- Napasnya jadi cepat dan pendek.
- Menggeram, mendesis, atau menangis.
- Jadi lebih galak, baik terhadap orang maupun hewan peliharaan lain di rumah.
- Tidur lebih sering.
- Kurang nafsu makan.
- Menjilati area tertentu secara obsesif
- Kurangnya perawatan diri.
- Keengganan untuk bergerak atau bermain.
- Pincang atau kesulitan berjalan.
Ini Pertolongan Pertama untuk Kucing
Saat kucing kesakitan, mengetahui cara bereaksi sering kali dapat membuat kondisi kucing membaik. Coba untuk tetap tenang, menarik napas dalam-dalam, karena kucing kemungkinan besar akan stres dan ketakutan. Kamu juga tak boleh panik karena mereka ahli dalam memahami perasaan pemiliknya.
Jangan pernah memberi kucing obat-obatan yang ditujukan untuk digunakan manusia karena dapat beracun dan menyebabkan reaksi yang merugikan.
Cara Menangani Kucing yang Terluka
Jika kamu perlu menangani kucing yang cedera untuk dibawa ke dokter hewan, kamu harus tahu cara menanganinya dengan aman. Dekati mereka dengan sangat lambat, lalu coba pegang/genggam tengkuknya, dan angkat kucing dengan dengan tangan lainnya menyangga paha atau kaki belakang (tergantung kondisi lukanya). Jika kucing sangat terluka, agresif, atau susah bergerak, kamu bisa meletakkan keranjang/box kucing secara terbalik, kemudian sisipkan papan tipis atau kardus di bawah tubuhnya dan angkat kucing. Ini dinilai lebih aman untuk dilakukan saat hendak membawanya ke dokter hewan. Pasalnya, kucing bisa saja kabur atau melukai orang di sekitarnya karena panik dan ketakutan.
Menangani Kucing yang Berdarah
Jika kucing berdarah, penting untuk segera memberikan pertolongan pertama pada kucing untuk mencegah shock atau pingsan. Jika kamu berada dalam situasi yang membuatmu harus memperlambat pendarahan sebelum bantuan dapat dicari, ikuti langkah-langkah ini: pertama, berikan tekanan setidaknya selama 10 menit untuk luka yang cukup dalam, menggunakan kain kasa, tisu, atau kain bersih. Ini mungkin sulit dan mungkin perlu meminta bantuan orang lain jika kucing menolak. Selain itu, jangan mengikat ikatan di sekitar area tersebut.
Saat menekan area yang berdarah, kamu tidak boleh mengangkat balutan untuk memeriksa apakah pendarahan telah berhenti karena dapat mengeluarkan gumpalan. Jika darah keluar melalui perban, cukup letakkan yang baru di atas yang lain. Pastikan untuk mencari pertolongan dokter hewan sesegera mungkin.
Saat Kucing Keracunan
Jika kamu tahu kucing keracunan karena makan sesuatu, lebih penting untuk pergi ke dokter hewan daripada menghabiskan waktu untuk pertolongan pertama. Kamu harus menemukan racunnya, menelepon dokter hewan, dan membawanya ke klinik atau rumah sakit hewan secepat mungkin. Penting juga untuk membawa label atau informasi apapun tentang apa yang dimakan kucing, atau jika itu adalah tumbuhan, dapatkan namanya dan bawa sampel atau fotonya.
Post A Comment:
0 comments: