Di era modern ini, setidaknya terdapat sekitar 2 juta email yang dikirim setiap detiknya. Jutaan email tersebut dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi untuk email personal, email organisasi, maupun email marketing.

Apa itu Email Marketing

Email marketing adalah pengiriman pesan komersial seperti newsletter dan promosi melalui email. Email marketing menjadi salah satu channel digital marketing yang efektif untuk melakukan pemasaran dikarenakan biaya yang dikeluarkan murah dan mengarah ke konsumen yang tertarget.

Gary Thuerk adalah orang pertama yang mengirimkan email marketing pada tahun 1978. Sejak saat itu, email dikenal sebagai salah satu alat marketing yang efektif. Pada tahun 2017, dari 205 milyar email yang terkirim setiap harinya, 120 milyar di antaranya adalah email bisnis yang di dalamnya termasuk email marketing.

Beberapa orang mungkin menganggap email marketing sebagai spam yang berpotensi mengganggu konsumen. Namun, fakta berkata sebaliknya, penggunaan email marketing terus meningkat setiap tahunnya.

Di era modern email marketing merupakan salah satu marketing channel paling efektif yang bisa digunakan oleh berbagai jenis industri.

Tambah pengetahuan Anda mengenai marketing channel dengan membaca E-Book 9 Marketing Channel Terbaik
Berikut alasan email marketing masih efektif sebagai alat promosi:

1. Investasi Kecil, Revenue Besar

Perbandingan investasi yang dikeluarkan untuk email marketing dengan revenue yang dihasilkan dari email marketing sangat besar. Menurut Direct Marketing Association (DMA), dari dana yang diinvestasikan untuk email marketing, pebisnis bisa memperoleh revenue 3800 persen lebih besar dari dana investasi tersebut.

2. 72 Persen Konsumen Lebih Menyukai Email Marketing

Sebanyak 72 persen konsumen menyatakan lebih senang menerima materi promosi melalui email marketing dibanding melalui media sosial. Hal ini mungkin disebabkan email dapat menampung detail promosi lebih lengkap dibandingkan media sosial sehingga konsumen dapat memahami penawaran lebih mudah.

3. Lebih Efektif Dibanding Facebook dan Twitter

Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey and Company menunjukkan bahwa email marketing 40 kali lebih efektif untuk memperoleh konsumen dibandingkan Facebook dan Twitter. Efektivitas yang tinggi ini mungkin disebabkan perusahaan dapat menjangkau konsumen di area personal mereka, yaitu kotak masuk email.

4. Alogaritma Google dan Media Sosial yang Selalu Berubah

Google selalu merubah alogaritmanya dalam kurun waktu tertentu. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mengikuti perubahan tersebut agar tetap bisa menjangkau konsumen melalui organic search.

Begitu juga dengan media sosial yang menggunakan alogaritma berbasis interest seperti Facebook dan Instagram. Alogaritma ini menyebabkan terkadang unggahan di dua media sosial tersebut terlambat dilihat oleh konsumen sehingga konsumen melewatkan penawaran dari perusahaan.

Berbeda dengan Google dan media sosial, email dapat mengirimkan materi promosi pada waktu yang ditentukan. Jadi konsumen tidak akan ketinggalan penawaran berharga dari Anda.

5. Memilih Waktu Pengiriman Email

Untuk menghasilkan conversion rate yang tinggi, perlu diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mengirim email. Dengan memilih waktu yang tepat dapat memperbesar open email rate dan click through rate yang tinggi. Perlu dilakukan A/B testing untuk dapat menemukan waktu terbaik untuk melakukan email marketing.

6. Email Lebih Personal

Email marketing memungkinkan Anda untuk berkomunikasi lebih personal dengan konsumen, misalnya dengan menyapa menggunakan nama pelanggan.

Berdasarkan penelitian Retention Science, email yang menggunakan sapaan nama memiliki tingkat open rate lebih tinggi 18 persen dibanding yang tidak. 

7. Email Mendatangkan Trafik dan Penjualan

Trafik tidak hanya datang dari iklan, organic search, dan media sosial. Email juga bisa menjadi sumber trafik untuk website bisnis online Anda. Dengan memberikan tautan CTA ke landing page, Anda dapat mendatangkan trafik dan penjualan melalui email marketing.

8. Mudah untuk Menjangkau Konsumen Melalui Perangkat Mobile

Berdasarkan riset PEW, sebanyak 52 persen orang mengakses email melalui perangkat mobile. Kemudian sebanyak 42 persen email marketing dibuka melalui perangkat smartphone. Hal ini menunjukkan bahwa email marketing masih efektif untuk diaplikasikan di saat penggunaan smartphone yang terus meningkat.

9. Mendorong Konsumen untuk Belanja Online Maupun Offline

Memberikan alamat email kepada perusahaan memang bukan hal yang mudah bagi beberapa konsumen. Namun, perusahaan dapat memberikan penawaran yang berharga sebagai ganti untuk alamat email yang diberikan.

Faktanya, 59 persen konsumen bersedia untuk menjadi berlangganan email marketing atau newsletter jika ada penawaran yang diberikan. Penawaran tersebut bisa berupa kupon atau diskon spesial.

Menurut penelitian sebanyak 65 persen konsumen mendapatkan kupon diskon dari email marketing. Hal ini menunjukkan bahwa email marketing mendorong konsumen untuk berbelanja baik online maupun langsung ke toko.

Poin-poin di atas merupakan alasan mengapa email marketing masih efektif hingga saat ini. Studi dari Forrester menyatakan bahwa 85 persen perusahaan masih menganggap email marketing sebagai alat marketing yang efektif.

Setelah mengetahui mengapa Anda harus menggunakan email marketing, kini saatnya bagi Anda untuk mengetahui bagaimana membuat email marketing yang efektif.

Strategi membuat email marketing efektif:

1. Pilih Platform yang Tepat

Sebelum belajar email marketing, Anda perlu menentukan platform email marketing yang paling tepat. Anda tidak bisa mengirimkan email marketing hanya dengan menggunakan bantuan Gmail atau Yahoo karena jumlah email yang Anda kirimkan sangat banyak.

Terdapat berbagai platform yang bisa Anda gunakan seperti MailChimp, ConstantContact, OmniSend, BenchMark, dan Zoho Campaign. Penjelasan mengenai cara memilih paltform email marketing bisa dibaca di sini.

2. Grow Your Mailing List


Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah membangun email list. Tentu Anda memerlukan alamat email calon konsumen dan konsumen potensial agar dapat mengirimkan email marketing.

Bagaimana caranya agar calon konsumen bersedia untuk menyerahkan alamat emailnya kepada Anda? Beberapa konsumen mungkin enggan untuk menyerahkan alamat emailnya kepada perusahaan karena khawatir mendapatkan banyak spam di email.

Hal ini merupakan tantangan Anda sebagai pemilik bisnis untuk meyakinkan calon konsumen agar bersedia memberikan alamat email mereka. Beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk memperoleh alamat email konsumen adalah sebagai berikut:

Berikan Tawaran Eksklusif dan Diskon Khusus

Anda dapat memberikan tawaran eksklusif seperti trial 30 hari atau diskon khusus member. Dengan memberikan insentif yang sepadan dengan informasi berharga yang mereka berikan, yaitu alamat email.

Adakan Undian atau Kontes

Anda juga bisa mendapatkan email calon konsumen dengan mengadakan undian atau kontes. Tentu undian atau kontes yang diadakan harus berhubungan dengan bisnis yang dijalankan agar Anda mendapatkan email dari calon-calon konsumen potensial.

Berikan Konten Gratis

Cara lain yang dapat diterapkan adalah dengan memberikan konten gratis. Anda dapat memberikan konten gratis seperti video tutorial, template, ataupun e-book. Niagahoster sendiri memberikan e-book gratis dengan syarat pengunduh harus mendaftarkan nama dan emailnya terlebih dahulu.

Selanjutnya, Anda perlu meletakkan penawaran-penawaran tersebut di tempat yang mudah terlihat oleh calon konsumen seperti di navigation header homepage, footer website, blog, atau pop up.

3. Segmentasi Konsumen

Dari sekian banyak alamat email yang diperoleh, terdapat berbagai jenis konsumen. Anda perlu mengelompokkan konsumen-konsumen ini untuk meningkatkan efektivitas email marketing yang akan dikirimkan.

Segmentasi konsumen dapat dibuat berdasarkan beberapa aspek seperti tipe konsumen, minat, lokasi, atau engagement.

Tipe Konsumen

Terdapat empat tipe konsumen, yaitu konsumen potensial, konsumen baru, konsumen loyal, dan konsumen tidak aktif. Konsumen potensial adalah yang belum melakukan pembelian, sedangkan konsumen baru adalah yang baru melakukan pembelian untuk pertama kali.

Konsumen loyal adalah yang melakukan pembelian produk secara reguler, sedangkan konsumen tidak aktif adalah yang tidak melakukan pembelian dalam kurun waktu yang cukup lama.

Dengan begitu, Anda dapat membuat pesan email marketing yang sesuai dengan tipe konsumen. Beda tipe konsumen, beda pendekatan yang digunakan. Dengan begitu Anda bisa merubah konsumen potensial menjadi konsumen baru. Kemudian merubah konsumen baru menjadi konsumen loyal. Selain itu, Anda juga dapat mengingatkan konsumen yang sudah lama tidak melakukan pembelian untuk membeli produk Anda.

Minat Konsumen

Semakin banyak konsumen, semakin beragam juga minat yang mereka miliki. Apalagi jika Anda mengelola bisnis online dengan pilihan produk bermacam-macam. Anda perlu memahami minat konsumen agar dapat membuat email marketing yang lebih personal.

Email yang dikirimkan tentu akan gagal jika Anda salah dalam menganalisis minat konsumen. Misalnya, Anda mengelola bisnis online pakaian yang di dalamnya terdapat pakaian perempuan dan pakaian laki-laki.

Bayangkan Anda mengirimkan email yang berisi koleksi terbaru rok panjang kepada konsumen laki-laki. Tentu email tersebut tidak berhasil membangun komunikasi personal karena pesan yang disampaikan tidak sesuai dengan minat konsumen.

Lokasi

Segmentasi berdasarkan lokasi biasanya dilakukan oleh bisnis online yang juga memiliki toko fisik yang tersebar di berbagai lokasi. Promo dan penawaran khusus di lokasi A mungkin berbeda dengan promo di toko B. Dengan begitu, Anda dapat membuat email marketing yang mendorong konsumen untuk membeli di toko fisik dengan kupon tertentu.

Engagement

Ketika Anda mengirimkan email marketing, terdapat dua kemungkinan, yaitu konsumen membacanya atau tidak. Segmentasi berdasarkan engagement ini berfungsi untuk menjangkau konsumen yang tidak membuka email yang Anda kirimkan.

Anda bisa menawarkan kembali diskon khusus atau penawaran spesial untuk tipe konsumen ini. Jika konsumen tidak segera memberikan tanggapan dalam kurun waktu tertentu, Anda dapat menghapusnya dari list. Hal ini bertujuan memangkas biaya yang dikeluarkan untuk mengirimkan email kepada calon konsumen tidak potensial.

4. Buat Konten Menarik

Diperlukan konten yang bagus dan efektif untuk dapat merubah penerima email marketing menjadi konsumen. Tentu konten email harus disesuaikan dengan segmentasi konsumen yang sudah dibuat sebelumnya.

Berikut ini beberapa komponen yang harus diperhatikan untuk menghasilkan email marketing terbaik. Komponen-komponen tersebut adalah:

Format

Anda harus memastikan format email yang Anda kirimkan nyaman untuk dilihat di perangkat desktop maupun mobile, mengingat banyaknya konsumen yang membuka email melalui ponsel seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Software email marketing biasanya memungkinkan Anda untuk membuat email yang kompatibel untuk komputer maupun ponsel. Fitur tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen dalam membaca email yang mereka terima.

Subject Email

Subject email adalah komponen yang pertama dibaca oleh konsumen sehingga Anda perlu membuatnya semenarik mungkin, tetapi tetap sesuai dengan tujuan yang ingin diraih.

Pastikan membuat subject email yang singkat agar konsumen langsung tahu apa yang ingin Anda sampaikan. Gunakan kalimat seefisien mungkin dan spesifik terhadap tujuan yang ingin dicapai. Anda juga dapat menggunakan kata-kata pancingan seperti “gratis” “sekian persen diskon” atau “diskon hanya berlaku minggu ini”

Badan Email

Anda juga harus membuat konten email yang singkat dan jelas agar konsumen paham apa yang ditawarkan. Selain itu, Anda juga perlu menambahkan gambar agar lebih menarik. Jangan membuat email yang bertele-tele agar email tidak hanya dibuka, tetapi dibaca juga.

Call to Action

Call to Action di konten email penting agar konsumen tahu apa yang harus dilakukan setelah memahami penawaran yang diberikan. Supaya konsumen tidak terlalu banyak men-scroll email, ada baiknya meletakkan CTA di bagian awal email. Selain itu, sebaiknya menggunakan gambar untuk CTA agar lebih menarik

5. Memelihara Komunikasi dengan Konsumen

Melalui email marketing, Anda dapat membangun komunikasi yang lebih personal dengan konsumen. Banyak ide konten email marketing yang dapat diterapkan agar konsumen tidak bosan dengan konten yang selalu sama. Beberapa di antaranya adalah:

Produk dan Layanan Baru

Ketika memiliki produk atau layanan baru, Anda dapat mengumumkannya melalui email marketing sehingga konsumen selalu mendapatkan informasi tentang update produk atau layanan di bisnis online Anda.

Promosi Musiman

Contoh email marketing yang menarik dari Niagahoster untuk promo Ramadhan Super Sale
Jangan membuat konsumen kelewatan promosi yang sedang belangsung di bisnis online Anda. Pada hari-hari besar biasanya perusahaan mengadakan promosi seperti Black Friday, Hari Belanja Online Nasional, Ramadhan, dan Natal,  Anda dapat mengingatkan mereka melalui email. Jika memungkinkan, Anda dapat mengirimkan katalog diskon dan sale yang sedang berlangsung.

Ulang Tahun dan Anniversary

Anda juga bisa mengirimkan email dengan konten selamat ulang tahun kepada konsumen yang tentunya dilengkapi dengan diskon atau penawaran spesial. Selain mengajak konsumen untuk melakukan pembelian, Anda juga memberikan hadiah untuk hari penting mereka.

Ketika bisnis online Anda sedang merayakan hari jadi atau anniversary, konsumen juga dapat diberi tahu melalui email. Hal ini merupakan bentuk penghargaan kepada konsumen karena tanpa konsumen, sebuah bisnis tidak akan berjalan.

6. Evaluasi Email Marketing

Setelah mengirimkan email marketing kepada konsumen, Anda juga perlu memeriksa dan mengevaluasi sejauh mana keberhasilan email yang dikirimkan. Hal ini diperlukan sebagai dasar untuk pengiriman email marketing selanjutnya agar semakin efektif.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi adalah sebagai berikut:


  • Open Rate: persentase konsumen yang membuka email.
  • Bounce Rate: persentase email yang gagal masuk ke kotak masuk email konsumen. Biasanya disebabkan oleh server error atau email sudah tidak lagi aktif.
  • Click Through Rate: persentase konsumen yang mengklik link yang tersedia di dalam email
  • Unsubscribe Rate: persentase konsumen yang unsubscribe atau membatalkan langganannya.

Empat hal di atas dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan efektivitas email marketing Anda. Mungkin Anda bertanya-tanya apakah open rate saya sudah bagus? Apakah bounce rate saya cukup rendah? Atau apakah Click Through Rate saya sudah cukup tinggi? Berapa subscriber yang membatalkan langganan di bisnis online lain?

Constant Contact melakukan studi berdasarkan 200 juta email marketing yang dikirimkan melalui layanannya. Nilai rata-rata secara umum (semua jenis industri) adalah sebagai berikut: Open Rate (17.44%), Bounce Rate (10.03%), Click Through Rate (7.72%), dan Unsubscribe Rate (0.02%). Anda dapat melihat nilai rata-rata di setiap industri pada laman berikut.

Data di atas dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk menilai keberhasilan email marketing yang Anda jalankan. Meskipun begitu, parameter keberhasilan Anda tidak mutlak ditentukan oleh angka-angka di atas. Anda harus memiliki parameter sendiri untuk mengukur keberhasilan kampanye yang Anda lakukan.

Tujuan utama dalam email marketing tidak hanya mendapatkan list email konsumen yang banyak, tetapi lebih kepada konsumen membuka email (Open Rate) dan mengklik link yang disediakan (Click Through Rate). Dengan begitu, konsumen dapat melakukan pembelian produk atau layanan Anda.

Kesimpulan

Apakah bisnis online Anda sudah menggunakan email marketing? Jika sudah, tingkatkan terus efektivitas kinerja email marketing Anda dengan memanfaatkan tips-tips di atas. Jika belum, tidak ada kata terlambat untuk memulainya.

Saat ini email marketing masih menjadi alat marketing yang efektif untuk bisnis online dengan skala besar maupun skala kecil. Dengan berbagai alasan yang sudah dipaparkan di atas, sekarang adalah saatnya bagi Anda untuk memperoleh lebih banyak konsumen melalui marketing channel ini.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: