Jakarta – Salah satu media sosial terbesar, Facebook sudah cukup lama membuka ‘jalan’ untuk para developer atau pengembang aplikasi untuk mengakses sebagian komponennya agar bisa mengintegrasikan sebuah aplikasi yang dibuatnya dengan fitur-fitur yang dimiliki oleh Facebook. Namun sayangnya, hal tersebut secara tidak langsung malah membocorkan sebagian besar data pengguna Facebook di seluruh dunia.
Mengutip dari TheVerge (03/04/19), para pengembang aplikasi dilaporkan meninggalkan ratusan juta catatan yang beberapanya adalah data pribadi dari para pemilik akun Facebook. Catatan-catatan tersebut dipublikasikan melalui server cloud dan ditemukan oleh sebuah lembaga keamanan siber, UpGuard.
Para peneliti dari UpGuard mengatakan bahwa setidaknya ada dua data set berukuran besar yang bocor. Dan salah satu di antaranya ditemukan pada sebuah perusahaan media asal Mexico, Cultura Colectiva. Data set yang berukuran 146 GB tersebut pun berisi 540 juta data tentang aktivitas pengguna Facebook, seperti nama akun, ID, dan lain-lain.
Sedangkan data set lainnya yang bocor adalah milik sebuah aplikasi bernama “At the Pool”. Data set tersebut berisi 22.000 password pengguna yang biasanya login ke Facebook melalui aplikasi itu (tidak langsung login melalui website atau aplikasi Facebook).
Untungnya Facebook cukup sigap menanggapi kebocoran data penggunanya. Setelah menerima laporan dari UpGuard, data set yang terpublikasi melalui cloud server milik Amazon tersebut segera dibuang oleh pihak Facebook. Namun hingga saat ini, tidak jelas berapa lama data set itu bertahan di server Amazon dan siapa saja yang sudah sempat menduplikasikannya.
Mengutip dari TheVerge (03/04/19), para pengembang aplikasi dilaporkan meninggalkan ratusan juta catatan yang beberapanya adalah data pribadi dari para pemilik akun Facebook. Catatan-catatan tersebut dipublikasikan melalui server cloud dan ditemukan oleh sebuah lembaga keamanan siber, UpGuard.
Para peneliti dari UpGuard mengatakan bahwa setidaknya ada dua data set berukuran besar yang bocor. Dan salah satu di antaranya ditemukan pada sebuah perusahaan media asal Mexico, Cultura Colectiva. Data set yang berukuran 146 GB tersebut pun berisi 540 juta data tentang aktivitas pengguna Facebook, seperti nama akun, ID, dan lain-lain.
Sedangkan data set lainnya yang bocor adalah milik sebuah aplikasi bernama “At the Pool”. Data set tersebut berisi 22.000 password pengguna yang biasanya login ke Facebook melalui aplikasi itu (tidak langsung login melalui website atau aplikasi Facebook).
Untungnya Facebook cukup sigap menanggapi kebocoran data penggunanya. Setelah menerima laporan dari UpGuard, data set yang terpublikasi melalui cloud server milik Amazon tersebut segera dibuang oleh pihak Facebook. Namun hingga saat ini, tidak jelas berapa lama data set itu bertahan di server Amazon dan siapa saja yang sudah sempat menduplikasikannya.
Post A Comment:
0 comments: