7 Keuntungan Kerja di Startup

7 Keuntungan Kerja di Startup

Keuntungan Kerja di Startup – Jangankan orangtuamu, teman, atau orang lain di sekitarmu saja belum tentu punya gambaran dengan perusahaan start up tempatmu bekerja. Nggak heran kalau kamu harus selalu menjelaskan dengan detail pekerjaanmu juga perusahaannya kepada siapapun. Mau bagaimana lagi, selain instansi pemerintah ya hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang memang lebih akrab di telinga mereka.
Selain persoalan tak banyak diketahui orang, bekerja di start up sebenarnya tak bisa memberimu jaminan untuk mapan. Mengingat selalu ada kemungkinan perusahaan ini gagal berkembang, lalu bangkrut. Tapi jangan langsung ciut nyalimu untuk mencoba merintis karir di sana. Karena perusahaan start up pun punya sisi positif yang bisa kamu gali.
Bukankah bekerja tak selalu persoalan gengsi, gaji tinggi, atau garansi bisa terus di sana sampai masa pensiun tiba?

Keterampilan dan kemampuanmu bertambah seiring dengan job desk yang sering berubah-ubah

Dengan karyawan yang tak lebih dari 50, bahkan bisa saja hanya menyetuh angka 20-an, membuatmu harus selalu siap dengan urusan di luar tugasmu. Apalagi saat ada salah satu yang memutuskan keluar tapi belum ada penggantinya. Pengalihan tugas bisa ke siapa saja yang dan tak pandang jabatannya apa. Bisa saja kamu yang tadinya hanya seorang penulis, tiba-tiba diminta menangani urusan sosial media juga.
Rasanya aneh, di awal bingung sudah pasti. Tapi ini dia untungnya, kamu yang tadinya sama sekali tak paham semua tugas di sosial media, pelan-pelan pun mengerti apa yang harus di lakukan. Bagaimana strategi mem-boosting artikel supaya mencapai target. Sampai memilah-milah apa saja yang harus dijadwalkan. Pokoknya di start up kamu akan selalu belajar hal baru. Sedikit atau banyak tetap saja bisa menjadi pengalaman tersendiri.

Teman kantor memang bisa terhitung dengan jari, tapi kamu tetap bisa mendapat banyak link atau koneksi

Rata-rata pekerja di satu start up memang masih bisa dihitung oleh jari. Kamu jadi lebih mudah untuk urusan beradaptasi, karena tak banyak orang yang harus kamu tahu. Tapi sekalipun isinya hanya sekitar 20-an, kamu tetap bisa punya banyak link atau koneksi. Mengingat mereka ini orang-orang kreatif yang selalu membuka koneksi seluas-luasnya demi mendapat inovasi baru. Mereka dituntut bekerja sama dengan perusahaan lainnya, entah besar atau kecil seperti start up tempatmu bekerja ini. Bukan tak mungkin suatu saat saat kamu keluar dari tempat bekerjamu, sudah ada perusahan lain yang melirikmu.

Kesempatan mengasah kreativitas, sebab di sini kamu dituntut menghasilkan ide-ide baru setiap saat

Mus, kamu udah siapin tema buat project Si B?
Iya nih udah ada. Oh iya, detail tema untuk project A juga udah selesai aku buat.
Wah, oke deh. Nanti siap-siap meeting sama klien baru ya.
Kelihatan mungkin melelahkan, belum selesai dengan urusan dengan klien A, sudah harus mengurus B sekaligus bersiap menyambut klien baru lagi. Tapi di bagian ini kamu pun harus bersyukur. Karena setidaknya kreativitasmu terasah setiap saat, karena pantangan untuk menggunakan ide yang benar-benar sama dalam setiap project. Paling tidak meski berangkat dari hal yang serupa, tapi ide barumu ini punya pembeda yang membuat orang tetap tertarik. Pada dasarnya di start up ini pikiranmu diminta untuk terus out ouf the box.

Beban kerja memang kadang tak seru, tapi lingkungan kerja start up sudah pasti tak kaku

Sekalipun kamu kerja sesuai dengan renjanamu, tetap saja ada kalanya beban tugas terasa memuakkan. Ada rasa-rasa lelah dan ingin menghindar sejenak dari pekerjaan. Ada rasa-rasa kesal dengan klien pun sebenarnya hal yang lumrah. Tapi di antara ketidakasyikan itu, masih ada lingkungan kerja yang menyenangkan yang tak kaku alias lebih fleksibel. Setidaknya kebebasan bekerja yang tak hanya di meja kantor, beberapa permainan yang disediakan, sampai jadwal free time di tengah-tengah kesibukan, cukup membuatmu tak bosan berada di sana.

Teman kantor, sekaligus teman bermain. Mengingat tak ada jenjang yang jauh di umur kalian

Ada yang bilang, teman kerja itu lebih baik tak dijadikan teman bermain pula. Dengan alasan yang bermacam-macam, salah satunya apalagi kalau bukan jenjang usia yang kadang terlalu jauh. Tapi bekerja di start up, hal semacam ini minim sekali terjadi. Karena umunya startup ini memang berisi anak-anak muda yang usianya tak berbeda jauh darimu. Keasyikan dengan teman kantor pun bukan karena usia sepantaran saja. Tapi juga adanya rasa-rasa ingin belajar lah yang buat kalian cepat sekali akrab satu sama lainnya.
Rasa seperti ini yang disebut, bekerja sekaligus belajar dan bermain.

Bisa dapat kebebasan berekspresi lewat penampilan kantor sehari-hari, tak formal tapi yang penting rapi

Di instasi pemerintah atau perusahan besar lainnya pakaian kerjanya pasti formal, kalau nggak seragam sudah pasti yang semacam kemeja dengan jas. Sementara di start up urusan penampilan ke kantor boleh sesuka hatimu. Kamu tetap bisa memakai kaos dan celana jeans, bahkan celana pendek pun rasanya tak masalah. Intinya kamu boleh pakai apa saja asalkan masih sedap untuk dilihat alias rapi.

Pada akhirnya kamu mendapatkan mental yang tahan banting, lewat budaya mandiri dan kerja keras

Mulai dari job desk yang tak tentu, tuntutan kreativitas setiap harinya, sampai deadline yang sangat rapat yang diam-diam jadi penempa mentalmu. Kamu mulai sadar bahwa kerja keras, kemandirian, sampai pola pikir kreatif ini harus dibudayakan dalam dirimu. Apalagi saat mengingat kantormu sekarang tak memberi jaminan mapan, bukankah kamu harus selalu siap dengan langkah panjang untuk mencari yang baru.
Jadi, sudah yakin belum mau mencoba berkarir di start up? Tenang kamu tak akan rugi dalam semua hal. Sebab apa yang kamu dapatkan pun belum tentu bisa didapat di instansi pemerintah dan perusahaan besar serta bergengsi lainnya.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top